Begini Transkrip Panggilan Darurat Soal Tragedi Itaewon, Mulai Diterima Polisi 4 Jam Sebelum Kejadian

- 2 November 2022, 19:30 WIB
Panggilan darurat terkait tragedi di Itaewon, Korea, ternyata telah diterima polisi sejak 4 jam sebelum kejadian.
Panggilan darurat terkait tragedi di Itaewon, Korea, ternyata telah diterima polisi sejak 4 jam sebelum kejadian. /Antara/Reuters/Kim Hong-ji./

PR DEPOK – Transkrip dari 11 panggilan darurat yang dilakukan dalam beberapa jam dan menit sebelum pesta Halloween yang menewaskan lebih dari 150 orang di Seoul mengungkapkan ketakutan.

Dalam transkrip tersebut, orang-orang yang menelpon mendesak polisi untuk campur tangan dalam menertibkan kerumunan di pesta Halloween Seoul.

Transkrip panggilan darurat yang dirilis oleh polisi menunjukkan panggilan pertama tentang kemungkinan lonjakan kerumunan dilakukan pada pukul 18.34 pada Sabtu, 29 Oktober, empat jam sebelum kerumunan berubah menjadi mematikan.

Komisaris Jenderal Polisi Nasional Yoon Hee-keun mengakui pengendalian massa di tempat kejadian tidak memadai.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Dapat Mengungkap Sikap dalam Hubungan Cinta

Ia mencatat bahwa polisi telah menerima banyak laporan yang memperingatkan kemungkinan kecelakaan pada malam bencana.

Menteri dalam negeri dan walikota juga telah meminta maaf. Kerumunan yang tepat dan kontrol lalu lintas oleh pihak berwenang dapat mencegah atau setidaknya mengurangi lonjakan pengunjung, menurut pakar keselamatan.

Transkrip yang dirilis ke media memberikan prediksi tentang bagaimana tragedi itu mulai terjadi.

"Sepertinya kami bisa tergilas sampai mati dengan orang-orang terus datang ke sini sedangkan tidak ada ruang untuk turun," kata seorang warga dalam panggilan pertama itu, dilansir PikiranRakyat- Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Jiyeon T-ara dan Pemain Bisbol Hwang Jae Gyun akan Menikah Bulan Desember, Ini Tanggalnya

"Saya nyaris tidak berhasil pergi dan ada terlalu banyak orang, kalian harus datang dan mengendalikan kerumunan," lanjutnya.

Bencana pada Sabtu malam menewaskan 156 orang, banyak di antaranya berusia remaja dan 20-an, serta melukai 157 lainnya.

Saat itu orang-orang membanjiri gang-gang sempit distrik Itaewon yang populer untuk menandai perayaan Halloween pertama yang tidak dibatasi dalam tiga tahun.

Polisi menerima 10 panggilan serupa lainnya sebelum kekacauan diketahui menjadi fatal dan merilis semua transkrip itu pada Selasa, 1 November 2022.

Baca Juga: Sinopsis Film Alex Cross, Kisah Psikolog Menangkap Penjahat Melarikan Diri hingga ke Indonesia

Transkrip mengkonfirmasi keterangan saksi, yang mengatakan bahwa mereka melihat beberapa polisi mengarahkan lalu lintas di jalan utama tetapi sedikit atau tidak ada petugas di gang pejalan kaki yang ramai dan jalan samping.

Sekitar 100.000 orang diperkirakan berada di Itaewon pada hari Sabtu, sebuah daerah yang terkenal dengan perbukitan dan gang-gang sempitnya. Ada 137 petugas polisi di sana pada saat itu.

"Orang-orang berjatuhan di jalanan, sepertinya akan terjadi kecelakaan, kelihatannya sangat berbahaya," kata penelepon lain pada pukul 20:33, menurut transkrip polisi.

Panggilan terakhir yang dikeluarkan oleh polisi datang pada pukul 22:11, beberapa menit sebelum orang-orang yang memadati satu gang yang sangat sempit dan miring mulai saling berjatuhan sesaat sebelum pukul 22.30.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos PKH Bulan November 2022 Secara Online dengan login cekbansos.kemensos.go.id

"Orang-orang akan dihancurkan sampai mati di sini. Ini kacau," kata transkrip panggilan itu, mencatat bahwa jeritan terdengar melalui telepon.

Polisi pergi ke tempat kejadian untuk empat dari 11 panggilan. Tidak segera jelas mengapa mereka tidak mengerahkan petugas pada panggilan lain atau tindakan keamanan apa yang mereka ambil setelah tiba.

"Semuanya sedang diperiksa sekarang, jadi sulit bagi saya untuk menjawab saat ini," kata seorang pejabat Badan Kepolisian Nasional.

Pejabat itu tidak merinci isi transkrip tersebut.

Baca Juga: Ini Besaran Insentif dan Dana Pelatihan Kartu Prakerja Tahun 2023, Begini Cara Daftarnya

"Polisi akan dengan cepat dan ketat melakukan inspeksi dan penyelidikan intensif pada semua aspek tanpa kecuali untuk menjelaskan kebenaran kecelakaan ini," kata komisaris polisi Yoon pada konferensi pers sebelumnya.

Presiden Yoon Suk-yeol telah menyatakan satu minggu berkabung nasional, dan menyerukan langkah-langkah keamanan yang lebih baik untuk mengelola kerumunan bahkan ketika tidak ada entitas pengorganisasian pusat.

Perayaan di Itaewon tidak memiliki penyelenggara pusat, yang berarti otoritas pemerintah tidak diharuskan untuk membuat atau menegakkan protokol keselamatan.

Bencana itu adalah yang paling mematikan di negara itu sejak tenggelamnya feri tahun 2014 yang menewaskan 304 orang, terutama siswa sekolah menengah.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah