Network
PR DEPOK - Pangeran Harry dan Meghan Markle diperkirakan tidak akan menghabiskan Natal bersama Keluarga Kerajaan tahun ini.
Meskipun Raja Charles akan mengundang Pangeran Harry dan istrinya, Meghan untuk merayakan natal bersama anggota keluarga lainnya, pasangan itu dilaporkan tidak memiliki rencana untuk bepergian ke Inggris untuk Natal.
Menurut salah satu orang kepercayaan mereka, Pangeran Harry dan Meghan tidak mempertahankan hubungan terbaik dengan para bangsawan Inggris.
Di sisi lain buku kontroversi tentang Pangeran Harry akan dirilis pada 10 Januari mendatang.
"Buku ini bisa menjadi akhir dari hubungan apa pun yang ingin dimiliki Harry dengan keluarganya, ini sangat menyedihkan," kata salah satu orang dalam kepada seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Marca.
"Semua orang menguatkan diri untuk periode penuh dan panik lainnya di bawah belas kasihan Sussex,” katanya menambahkan.
Tentang Buku Harry
Orang dalam itu juga mengungkapkan bahwa keluarga Harry "benar-benar terkejut" dengan judul buku itu, serta rincian tentang bagaimana kejujurannya yang mentah dan tak tergoyahkan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Dapat Mengungkap Sikap dalam Hubungan Cinta
Buku yang berjudul “Spare” akan membuatnya mendapatkan uang muka 20 juta poundsterling, serta lebih dari 36 juta poundsterling untuk kesepakatan tiga buku. Penerbit Penguin Random House menjelaskan bahwa untuk Harry, ini adalah kisahnya akhirnya.
"Pangeran Harry, Duke of Sussex, adalah seorang suami, ayah, kemanusiaan, veteran militer, advokat kesehatan mental, dan pencinta lingkungan," demikian deskripsi buku tersebut.
"Dia tinggal di Santa Barbara, California, bersama keluarga dan tiga anjingnya".
Seorang penulis Richard Fitzwilliams percaya bahwa buku terbaru Pangeran Harry dapat memiliki konsekuensi yang signifikan setelah dirilis.
Baca Juga: Jiyeon T-ara dan Pemain Bisbol Hwang Jae Gyun akan Menikah Bulan Desember, Ini Tanggalnya
Buku berjudul "Spare" yang artinya cadangan itu dapat menyebabkan Harry kehilangan gelar serta warisannya.
"Konsekuensi dari ini akan sangat luas dan mungkin sangat merusak," kata Richard Fitzwilliams.
Fitzwilliams juga percaya bahwa judul buku itu "sensasional" dan "menyiratkan bahwa [Harry] tidak dihargai atau tidak merasa berada di pusat peristiwa.
Penulis juga melanjutkan untuk menyoroti bagaimana sisa anggota Keluarga Kerajaan "sangat prihatin, terutama karena ini adalah bulan-bulan awal pemerintahan Raja Charles.
Baca Juga: Sinopsis Film Alex Cross, Kisah Psikolog Menangkap Penjahat Melarikan Diri hingga ke Indonesia
"Tidak diragukan lagi akan ada wawancara, serialisasi, dan spekulasi tanpa akhir tentang memoar ini," katanya.
Fitzwilliams juga mencatat bahwa Harry seharusnya menunggu sebelum merilis memoarnya.
"Bahkan Edward VIII , saat itu Duke of Windsor, menunggu hingga 1951 sebelum 'A King's Story' diterbitkan," kata Fitzwilliams .
Penulis lain Mark Borkowski mendukung kekhawatiran Fitzwilliams.
Baca Juga: Cara Cek Penerima BSU Tahap 7 Lewat Aplikasi PosPay dan Cairkan Subsidi Gaji Rp600.000 di Kantor Pos
"Pembalasan Charles dapat mencakup tidak memberikan gelar pangeran dan putri mereka kepada anak-anak mereka, dan bahkan mencabut gelar Duke dan Duchess of Sussex mereka sendiri," kata Borkowski.
"Untuk raja baru, yang masih merencanakan pengobatannya, ini tidak mungkin terjadi pada waktu yang lebih buruk."
Kemungkinan Charles akan melarang Harry dari penobatannya jika buku itu mengkritik Permaisuri Camilla.
"Adalah satu hal bagi Harry untuk menyerang Charles; dia bisa menerimanya. Tapi jika Harry memaksanya untuk memilih, dengan menyerang Camilla di bukunya, saya tidak ragu dia akan memilih Camilla," katanya.***
