Usai Twitter Dibeli Elon Musk, Peneliti Temukan Cuitan Ujaran Kebencian Meningkat

- 14 November 2022, 18:35 WIB
Ilustrasi Twitter - Para peneliti melakukan analisis bahwa cuitan ujaran kebencian di Twitter meningkat setelah dibeli Elon Musk.
Ilustrasi Twitter - Para peneliti melakukan analisis bahwa cuitan ujaran kebencian di Twitter meningkat setelah dibeli Elon Musk. /Unsplash/Alexander Shatov

Baca Juga: Drakor Reborn Rich Kapan Tayang? Cek Jadwal Penayangan dan Daftar Pemeran di Sini

Musk telah menggambarkan dirinya sebagai absolutis kebebasan berbicara, dan dia secara luas diharapkan untuk mengubah kebijakan moderasi konten Twitter.

Meskipun dia mengatakan tidak ada perubahan yang dilakukan sejauh ini, Musk telah melakukan PHK yang signifikan di perusahaan, menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya untuk mengawasi informasi yang salah dan ujaran kebencian, terutama pada hari-hari menjelang pemilihan 2022.

Tak lama setelah Musk membeli Twitter, beberapa pengguna memposting ujaran kebencian, tampaknya untuk menguji batas-batas platform di bawah pemilik barunya.

Hanya dalam 12 jam setelah pembelian Musk diselesaikan, referensi ke julukan rasis tertentu yang digunakan untuk merendahkan orang kulit hitam melonjak hingga 500 persen, menurut analisis yang dilakukan oleh Network Contagion Research Institute, sebuah perusahaan di Princeton, New Jersey, yang melacak disinformasi.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: CBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah