Kunjungi Kherson Usai Direbut Kembali Ukraina, Volodymyr Zelenskyy: Awal dari Akhir Perang

- 15 November 2022, 09:24 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyebut bahwa berhasil direbutnya kembali Kherson merupakan awal dari akhir perang.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyebut bahwa berhasil direbutnya kembali Kherson merupakan awal dari akhir perang. /REUTERS/Gleb Garanich

PR DEPOK – Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan perebutan kembali Kherson oleh Ukraina menandai awal dari akhir perang.

Hal itu diungkapkan Volodymyr Zelensyy saat dirinya mengunjungi Kherson usai bebas dari Rusia.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg tetap memperingatkan bahwa Ukraina menghadapi bulan-bulan yang sulit ke depan dan mengatakan bahwa kemampuan militer Rusia tidak boleh diremehkan.

Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping juga sepakat dalam pembicaraan bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan, termasuk di Ukraina.

Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, dan Macan, Selasa, 15 November 2022: akan Ada Kabar Baik

Kepresidenan Ukraina membagikan gambar Zelenskyy menyanyikan lagu kebangsaan dengan tangan di dada saat bendera biru dan kuning negara itu dikibarkan di sebelah gedung administrasi utama Kherson.

"Ini adalah awal dari akhir perang," kata Zelenskyy, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

"Ini adalah jalan yang panjang, jalan yang sulit, karena perang mengambil pahlawan terbaik negara kita. Kita siap untuk perdamaian tetapi perdamaian, untuk negara kita, semua wilayah kita," tambahnya.

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin membantah bahwa kunjungan pemimpin Ukraina itu berdampak pada status wilayah Kherson, yang secara resmi dicaplok Moskow bulan lalu.

Baca Juga: Penuhi 5 Syarat Ini untuk Menjadi Penerima BSU 2022 Tahap 8 dan Cairkan Rp600 Ribu

Di Kherson, Zelenskyy mengatakan bahwa harga perang ini tinggi.

"Orang-orang terluka. Sejumlah besar orang tewas. Terjadi pertempuran sengit, dan hasilnya adalah - hari ini kita berada di wilayah Kherson," tandasnya.

Kunjungannya dilakukan hanya beberapa hari setelah pasukan Ukraina memasuki kota setelah Rusia menarik kembali pasukannya pada hari Jumat.

Pengambilalihan tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian kemunduran bagi Kremlin, yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari dengan harapan akan terjadi pengambilalihan kilat yang akan menggulingkan pemerintah dalam beberapa hari.

Baca Juga: Baru Tiba di Indonesia, Menteri Luar Negeri Rusia Dikabarkan Langsung Dilarikan ke Rumah Sakit

Namun, Stoltenberg mengatakan bahwa bulan-bulan mendatang akan sulit dan memperingatkan agar tidak membuat kesalahan dengan meremehkan Rusia.

"Tujuan Putin adalah meninggalkan Ukraina yang dingin dan gelap pada musim dingin ini," katanya dalam konferensi pers di Den Haag.

Rusia telah berulang kali menargetkan infrastruktur Ukraina, dan perusahaan energi nasional negara itu mengatakan pasukan Moskow menghancurkan fasilitas energi utama sebelum mundur dari tepi barat sungai Dnipro.

Baca Juga: Bansos BPNT Kartu Sembako Cair di Kantor Pos, Login di cekbansos.kemensos.go.id lalu Bawa Dokumen Ini

Seorang pejabat senior militer AS juga mengatakan kepada wartawan bahwa indikasi awal adalah bahwa pasukan Rusia menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur sipil, termasuk sistem air dan utilitas, sebelum keberangkatan mereka.

Kota Kherson adalah pusat kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia dan satu-satunya ibu kota regional yang direbut oleh pasukan Moskow.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah