Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Jangkauannya Mampu Mencapai Daratan AS

- 18 November 2022, 12:36 WIB
ILUSTRASI - Korea Utara kembali menembakkan rudal mereka, kini mereka menembakkan ICBM atau rudal balistik antarbenua.
ILUSTRASI - Korea Utara kembali menembakkan rudal mereka, kini mereka menembakkan ICBM atau rudal balistik antarbenua. /Pixabay/StockSnap/

PR DEPOK – Korea Utara telah menembakkan apa yang dikatakan negara-negara tetangganya sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM).

Peluncuran ICBM tersebut dilakukan sehari setelah Korea Utara meluncurkan rudal yang lebih kecil.

Korea Utara sebelumnya memperingatkan tanggapan militer yang lebih keras terhadap Amerika Serikat yang meningkatkan kehadiran keamanannya di wilayah tersebut.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan senjata itu, yang mencapai ketinggian 6.000 km, mampu melakukan perjalanan sejauh 15.000 km, memberikan jangkauan untuk mencapai daratan Amerika Serikat.

Baca Juga: Link Resmi dan Cara Cek Nama Penerima Bansos PKH, BSU, BLT BBM dan BLT UMKM November 2022 Secara Online

Rudal uji menempuh jarak 1.000 km pada lintasan tinggi, dan mendarat sekitar 200 km barat pulau Oshima-Oshima di prefektur utara Hokkaido, menurut pejabat Jepang.

"Kami secara alami mengajukan protes keras terhadap Korea Utara, yang telah mengulangi provokasinya dengan frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

"Kami telah memberi tahu (Pyongyang) bahwa kami benar-benar tidak dapat mentolerir tindakan seperti itu," tambahnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Kementerian pertahanan Korea Selatan juga menggambarkan rudal itu sebagai kemungkinan ICBM, yang dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Reborn Rich Episode 1 Tayang Jam Berapa Hari Ini? Cek Jadwal dan Link Nontonnya di Sini

Pada hari Kamis, Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek ketika menteri luar negerinya, Choe Son Hui, memperingatkan tentang tanggapan militer yang lebih keras terhadap langkah AS untuk meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut.

Dia mengatakan Washington melakukan pertaruhan yang akan disesalinya.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, Choe mengutuk KTT trilateral Jepang, Korea Selatan, dan AS di mana para pemimpin negara mengkritik uji coba senjata Pyongyang dan menjanjikan kerja sama keamanan yang lebih besar.

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dilarang berdasarkan resolusi PBB yang diberlakukan atas program rudal dan senjata nuklir Pyongyang.

Baca Juga: Modal KTP, Begini Cara Daftar PKH Tahap 4 dan BPNT November secara Online via Aplikasi Cek Bansos

Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan kepada bahwa lebih banyak negara perlu meminta pertanggungjawaban Korut atas tindakannya.

Ia mencatat bahwa negara itu mengembangkan senjata nuklir dan rudal ilegal, merencanakan perjuangan jangka panjang melawan tetangganya, dan sangat menyalahgunakan hak asasi manusia.

“Perilaku negara parianya bukan hanya masalah bagi Washington dan sekutunya, tetapi juga ancaman global yang berkembang,” kata Easley.

Setelah pertemuan minggu lalu di sela-sela KTT Asia Timur di Kamboja, para pemimpin Jepang, Korea Selatan, dan AS memperingatkan Pyongyang agar tidak melakukan uji coba semacam itu.

Baca Juga: Cara Cek BSU Tahap 8 2022 Online Lewat HP agar Pekerja Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp600.000

Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali bahwa komitmen Washington untuk mempertahankan Seoul dan Tokyo dengan berbagai kemampuan, termasuk nuklir.

Para pemimpin, termasuk Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol juga mengecam keras peluncuran rudal balistik Korea Utara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mereka berjanji untuk menjalin hubungan trilateral yang lebih dekat, di bidang keamanan dan seterusnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah