Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Dikecam, Korea Utara Sebut Sekjen PBB Ambil Sikap Tercela

- 21 November 2022, 14:40 WIB
Ilustrasi rudal balistik - Korea Utara kembali menembakkan 23 rudal mereka, yang kali ini salah satunya mendarat di lepas pantai Korea Selatan.
Ilustrasi rudal balistik - Korea Utara kembali menembakkan 23 rudal mereka, yang kali ini salah satunya mendarat di lepas pantai Korea Selatan. /KCNA via REUTERS/

PR DEPOK - Menteri luar negeri Korea Utara pada Minggu, 20 November 2022 menyatakan "penyesalan yang kuat" atas kecaman Sekjen PBB Antonio Guterres.

Sebelumnya, Sekjen PBB mengecam Korea Utara terkait peluncuran rudal balistik antarbenua milik negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut.

Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua pada Jumat dalam salah satu uji coba yang paling kuat.

Baca Juga: Gempa Cianjur Terasa di Tangerang hingga Jakarta, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Risiko Longsor

Hal tersebut akhirnya mendorong Guterres mendesak Pyongyang untuk menghentikan 'tindakan provokatif' lebih lanjut.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui menanggapi dengan mengungkapkan Sekjen PBB mengambil sikap yang tercela.

"Penyesalan yang mendalam atas fakta bahwa Sekjen PBB telah mengambil sikap yang sangat tercela," ungkapnya seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari AFP.

Baca Juga: Gempa Guncang Kab Cianjur Jawa Barat, BMKG Himbau Hal ini

Pernyataan sekjen PBB itu, menurut Choe telah mengabaikan tujuan dan prinsip Piagam PBB dan misinya yang tepat untuk mempertahankan ketidakberpihakan, objektivitas, dan kesetaraan dalam segala hal.

Tak hanya itu, ia juga menyebut Guterres adalah boneka AS.

 

Sebelumnya, Korea Selatan mengungkapkan Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua yang dicurigai.

Korea Utara yang bersenjata nuklir telah melakukan ledakan peluncuran yang memecahkan rekor dalam beberapa pekan terakhir, yang Pyongyang dan Moskow berulang kali disalahkan atas langkah Washington untuk meningkatkan perlindungan yang ditawarkannya kepada sekutu Seoul dan Tokyo.

Baca Juga: Jadwal Pencairan BLT BBM Tahap 2, Cek Penerima di Link Resmi Kemensos cekbansos.kemensos.go.id

Sejak Kim menyatakan Korea Utara sebagai negara nuklir yang "tidak dapat diubah" pada bulan September, Amerika Serikat telah meningkatkan kerja sama keamanan regional.

"Kami baru-baru ini memperingatkan Sekjen PBB untuk mempertimbangkan masalah semenanjung Korea atas dasar ketidakberpihakan dan objektivitas," kata Choe.

Dia menambahkan bahwa Korut telah menjelaskan bahwa itu harus menghasilkan"pertahanan diri di bawah lingkungan keamanan yang mengkhawatirkan di semenanjung Korea dan wilayah yang disebabkan oleh kerja sama militer berbahaya AS dan pasukan bawahannya.

"Namun demikian, Sekjen PBB mengalihkan kesalahan atas kasus tersebut ke DPRK daripada ke AS," ungkapnya.

Baca Juga: Dikecam Antonio Guterres Terkait Uji Coba Rudal, Korea Utara Tuduh Sekjen PBB sebagai Boneka AS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi peluncuran hari Jumat, yang menurut KCNA adalah Hwasong-17 - dijuluki "rudal monster" oleh para analis.

Rudal itu terbang 1.000 km pada ketinggian 6.100 km, kata militer Korea Selatan, hanya sedikit lebih rendah dari ICBM yang ditembakkan Pyongyang pada 24 Maret, yang tampaknya merupakan uji coba paling kuat di Korut.

Kemudian pada hari Jumat, Tokyo dan Washington mengadakan latihan militer bersama di wilayah udara di atas Laut Jepang.

Dewan Keamanan PBB pada hari Sabtu mengatakan akan membahas Korea Utara dalam pertemuan hari Senin.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x