Intelijen Israel: Iran Sedang Mempertimbangkan untuk Melakukan Serangan di Piala Dunia Qatar

- 23 November 2022, 20:55 WIB
 Ilustrasi – Seorang intelijen Israel menyebut bahwa Iran tengah mempertimbangan untuk lakukan serangan di Piala Dunia Qatar.
Ilustrasi – Seorang intelijen Israel menyebut bahwa Iran tengah mempertimbangan untuk lakukan serangan di Piala Dunia Qatar. //Tangkap layar YouTube FIFA/

PR DEPOK – Intelijen Israel mengklaim bahwa Iran sedang mempertimbangkan serangan di Piala Dunia untuk mengalihkan perhatian dari protes di negara tersebut, yang telah menewaskan lebih dari 350 orang.

Mayor Jenderal Aharon Haliva dari Israel memperingatkan bahwa Iran dapat melancarkan serangan terhadap turnamen sepak bola di Qatar untuk menciptakan ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Kepala intelijen militer Israel menambahkan bahwa tujuan Iran adalah untuk mengalihkan fokus dari protes nasional, dan sebaliknya pada dampak dari serangan semacam itu.

Peringatannya datang ketika protes yang meluas terus mengguncang Iran setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral pada 16 September.

Baca Juga: Hanya Perlu KTP dan Login ke Link Ini, Begini Cara Cek Penerima BPNT November 2022 Online

Wanita berusia 22 tahun itu meninggal tiga hari setelah penangkapannya di Teheran karena diduga melanggar aturan berpakaian Islami bagi wanita.

Haliva mengatakan bahwa ketika keresahan publik tumbuh, Iran kemungkinan akan jauh lebih agresif dalam menanggapinya.

"Saya memberi tahu Anda bahwa Iran sekarang sedang mempertimbangkan untuk melakukan serangan Piala Dunia di Qatar juga," kata Haliva dalam konferensi Institute for National Security Studies (INSS) di Tel Aviv, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.

“Iran berusaha untuk menjaga ketidakstabilan sebagai hal yang konstan. Pada saat dunia di sekitarnya stabil dan berkembang, ini kebalikan dari apa yang terjadi di dalam Iran.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 23 November 2022: Ada Penurunan, Kasus Corona Baru Hari Ini Sebanyak 7.221

"Piala Dunia kemungkinan akan menjadi salah satu peristiwa yang mencoba menyebabkan ketidakstabilan," tambahnya.

Gerakan protes nasional pertama-tama berfokus pada jilbab yang dimandatkan negara Iran untuk wanita, tetapi segera berubah menjadi seruan untuk menjatuhkan ulama Syiah yang berkuasa di negara itu.

Haliva menambahkan bahwa ada kekhawatiran nyata di Iran bahwa kerusuhan membahayakan rezim tersebut.

“Pada tahap ini, saya tidak melihat risiko bagi rezim tetapi karena tekanan terhadap Iran meningkat, termasuk tekanan internal, tanggapan Iran jauh lebih agresif, jadi kita harus memprediksi tanggapan yang jauh lebih agresif di kawasan dan di Dunia,” tuturnya.

Baca Juga: Tertimbun Reruntuhan Gempa Selama 3 Hari, Azka Bocah 4 Tahun Berhasil Selamat

Perbedaan pendapat di Iran berkembang setelah kematian Amini, dengan penggemar sepak bola Iran bahkan secara terbuka bersorak atas kekalahan tim nasional melawan Inggris di Piala Dunia kemarin.

Rekaman muncul dari seorang pria yang duduk di belakang moped, mengacungkan Union Flag besar yang berkibar di belakangnya saat dia berkendara melalui jalan-jalan Teheran setelah kekalahan 6-2 timnya di Qatar.

“Orang-orang senang karena kemenangan Inggris,” kata pria dalan video tersebut.

Selama pertandingan sepak bola, para penggemar Iran di tribun meneriakkan nama Amini, memegang tanda dan mengenakan kaos dengan slogan protes dan mencemooh selama lagu kebangsaan.

Baca Juga: Cara Cek BPNT November 2022 Online dengan Login cekbansos.kemensos.go.id

Di tempat lain di Teheran, ribuan orang yang memadati gedung tinggi perumahan terdengar bersiul dan bersorak saat tim mereka disingkirkan, sementara video lain menunjukkan pengunjuk rasa menari dalam perayaan setelah kekalahan.

Penghinaan terbuka terhadap kampanye sepak bola Iran muncul ketika protes yang meluas terus mengguncang negara tersebut.

"Gerakan protes telah membayangi sepak bola," kata Kamran, seorang profesor linguistik yang tinggal di provinsi Mazandaran, Iran utara.

“Saya ingin Iran kalah dalam Piala Dunia,” tandasnya.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV dan ANTV Kamis, 24 November 2022: Ada Detective Conan dan Cinderella And Four Knights

Bahkan saat tim nasional Iran tampil di panggung dunia di Qatar, pasukan keamanan Iran terus melakukan tindakan brutal terhadap pengunjuk rasa.

Lebih dari 400 warga sipil diperkirakan telah tewas sejak protes dimulai pada akhir September, dengan lebih banyak lagi yang terluka dan ditangkap.

Menjelang pertandingan, para pemain Iran menolak untuk menyanyikan lagu kebangsaan mereka dan musik itu disambut dengan semburan ejekan dari para penggemar di tribun, banyak dari mereka memegang spanduk dan mengenakan kaos dengan pesan anti-rezim.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x