Baca Juga: Link Nonton Film Kupu-Kupu Malam, Kisah Laura Mahasiswi yang Punya 2 Kehidupan
Rekaman yang ditempatkan secara geografis di sebuah jalan di pusat kota menunjukkan orang-orang berkumpul di malam hari, bersorak dan merekam protes tersebut di ponsel mereka.
Di Shanghai, ratusan orang berkumpul di Jalan Wulumqi kota itu pada tengah malam dengan membawa bunga, lilin, dan spanduk untuk mengenang 10 orang yang tewas dalam kebakaran di sebuah gedung apartemen di ibu kota Xinjiang, Urumqi.
Kematian tersebut telah memicu kemarahan publik yang meluas karena banyak pengguna internet menduga bahwa penghuni gedung bertingkat tinggi tersebut tidak dapat melarikan diri tepat waktu karena sebagian gedung tersebut dikunci. Namun, pejabat kota telah menolak klaim tersebut.
Massa di Shanghai meneriakkan, “Cabut lockdown untuk Urumqi, cabut lockdown untuk Xinjiang, cabut lockdown untuk seluruh China!” menurut sebuah video yang dikatakan sebagai demonstrasi yang beredar di media sosial.
Pada satu titik sekelompok besar mulai berteriak, “Turunkan Partai Komunis China, turunkan Xi Jinping, bebaskan Urumqi!”, menurut saksi dan rekaman video.
Sekelompok besar polisi mengawasi dan kadang-kadang berusaha membubarkan massa.
Seorang pengunjuk rasa yang hanya menyebutkan nama keluarganya, Zhao, mengatakan bahwa salah satu temannya dipukuli oleh polisi dan dua temannya disemprot merica.
Dia mengatakan polisi menginjak kakinya ketika dia mencoba menghentikan mereka membawa temannya pergi. Dia kehilangan sepatunya dalam prosesnya, dan meninggalkan protes tanpa alas kaki.