Network
PR DEPOK – Tiga tentara Rusia tewas tertimpa puing-puing pesawat tak berawak (drone) Ukraina yang ditembak jatuh di pangkalan militer Rusia.
Hal ini ini disampaikan langsung oleh Kementerian Pertahanan Negara Rusia.
Sebelumnya, sebuah drone milik Ukraina ditembak saat berada di ketinggian rendah mendekati lapangan terbang militer Engels di wilayah Saratov.
Baca Juga: Rekomendasi 10 Film Terbaik Korea Selatan untuk Menemani Libur Akhir Tahun
Penembakan drone Ukraina yang puing-puingnya menewaskan tiga orang tentara Rusia ini terjadi pada Senin, 26 Desember 2022.
“Pada 26 Desember 2022 sekitar pukul 01:35 waktu Moskow sebuah kendaraan udara tak berawak Ukraina ditembak jatuh di ketinggian rendah saat mendekati lapangan terbang militer Engels di wilayah Saratov,” kata Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al-Jazeera.
“Akibat jatuhnya puing-puing pesawat tak berawak, tiga prajurit staf teknis Rusia yang berada di lapangan terluka parah,” lanjutnya.
Baca Juga: Agenda Netflix Bulan Januari 2023: Jangan Lewatkan Anime, K-drama hingga Dokumenter Terbaru
Lebih lanjut, pihak Kementerian Rusia menjelaskan bahwa peralatan penerbangan tidak rusak.
Bahkan Roman Busargin gubernur wilayah Saratov juga menyampaikan bahwa fasilitas infrastruktur sipil juga tidak rusak dalam insiden tersebut.
Sebelumnya, pangkalan udara dekat kota Saratov yang terletak sekitar 730 kilometer (450 mil) tenggara Moskow, jauh dari wilayah perang antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: 9 Drama Korea Tayang Januari 2023 Berikut Sinopsis, Ada Brain Cooperation hingga Kkokdu Season
Pada 5 Desember Moskow mengatakan jika pesawat drone milik Ukraina melakukan serangan di pangkalan udara Rusia.
Serangan tersebut tentu telah menimbulkan pertanyaan bagi Negara Rusia kenapa pertahanannya gagal.
Sementara itu, Ukraina tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Rusia.
Baca Juga: Pendaftaran Segera Dibuka, Apa Saja Syarat Daftar Prakerja 2023 Gelombang 48?
Ukraina menilai jika insiden tersebut adalah karma bagi invasi Rusia.
Seperti yang diketahui, drone muncul sebagai senjata utama bagi kedua belah pihak selama konflik. Bahkan Ukraina menuding Iran yang memasok drone Rusia.
Sementara itu, Ukraina telah menggunakan drone laut dan udara untuk menyerang pelabuhan Krimea Sevastopol, rumah bagi armada laut Hitam Rusia selain menargetkan pangkalan udara Rusia.***
