Rudal Pertahanan Udara Jatuh di Wilayahnya, Belarus Panggil Duta Besar Ukraina: Insiden Ini Sangat Serius

- 30 Desember 2022, 11:50 WIB
Ilustrasi rudal - Belarus memanggil duta besar Ukraina usai rudal pertahanan udara jatuh di wilayahnya, sebut insiden serius.
Ilustrasi rudal - Belarus memanggil duta besar Ukraina usai rudal pertahanan udara jatuh di wilayahnya, sebut insiden serius. /Pixabay/Defence-Imagery.

PR DEPOK – Belarus melayangkan protes pada duta besar Ukraina setelah menjatuhkan rudal pertahanan udara S-300 Ukraina di wilayahnya.

Komisaris militer wilayah Brest, Oleg Konovalov, mengecilkan insiden tersebut dalam sebuah video yang diposting di media sosial oleh kantor berita BelTA yang dikelola pemerintah.

Ia mengatakan penduduk setempat sama sekali tidak perlu khawatir.

Dia membandingkan insiden itu dengan yang terjadi pada November, ketika sebuah rudal S-300 yang diyakini telah tersesat setelah ditembakkan oleh pertahanan udara Ukraina mendarat di wilayah Polandia yang merupakan anggota NATO.

Baca Juga: Klasemen dan Top Skor Piala AFF 2022 Usai Indonesia vs Thailand, Berikut Peluang Tim ke Semifinal

Namun demikian, duta besar Ukraina dipanggil ke kementerian luar negeri di Minsk untuk menerima protes resmi.

"Pihak Belarusia menganggap insiden ini sangat serius," kata juru bicara Anatoly Glaz, yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

"Kami menuntut pihak Ukraina melakukan penyelidikan menyeluruh, meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab dan mengambil tindakan komprehensif untuk mencegah terulangnya insiden seperti itu di masa depan," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo dan Pisces Jumat, 30 Desember 2022: Ada Peluang dan Lakukan Penyesuaian

Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan siap untuk mengundang pakar otoritatif dari negara-negara yang tidak mendukung negara teroris Rusia untuk berpartisipasi dalam penyelidikan atas insiden tersebut.

Ia mengatakan serangan itu sebagai hasil dari serangan rudal Rusia "barbar" yang menghantam sasaran sipil.

"Pihak Ukraina, yang memiliki hak tanpa syarat untuk membela dan melindungi langitnya sendiri, pada saat yang sama siap untuk melakukan penyelidikan objektif di Ukraina," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Ramalan Zodiak Aquarius hingga Pisces, dan One Piece 1071

Dikatakan Ukraina tidak mengesampingkan provokasi yang disengaja di mana Rusia meluncurkan rudal jelajahnya di jalur di mana mereka akan dicegat di atas wilayah Belarusia.

Seorang juru bicara militer Ukraina juga mengakui bahwa rudal itu adalah peluru kendali Ukraina, dengan mengatakan insiden itu tidak aneh, akibat pertahanan udara dan sesuatu yang telah terjadi lebih dari sekali.

S-300 adalah sistem pertahanan udara era Soviet yang digunakan oleh Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Segera Daftar DTKS Kemensos 2023 untuk Dapatkan BPNT dan PKH Tahun Depan, Siapkan KTP dan KK Sekarang

Belarus mengatakan rudal itu jatuh di dekat desa Harbacha di wilayah Brest, sekitar 15 km dari perbatasan dengan Ukraina, sekitar pukul 10 pagi.

"Pecahan ditemukan di ladang pertanian, reruntuhan itu milik peluru kendali anti-pesawat S-300 yang ditembakkan dari wilayah Ukraina," kata kementerian pertahanan Belarusia.

Rudal itu tersesat ketika Rusia meluncurkan gelombang serangan rudal terbarunya ke kota-kota di seluruh Ukraina, di mana kementerian pertahanan mengatakan lebih dari 18 bangunan tempat tinggal dan 10 target infrastruktur penting di 10 wilayah hancur.

Baca Juga: Banjir Menggenangi Pemukiman di Pandeglang, Warga: Kita Butuh Logistik

BelTA menerbitkan foto dan video yang dikatakannya sebagai bagian dari rudal S-300 yang tergeletak di lapangan kosong.

Belarusia mengizinkan Moskow untuk menggunakan wilayahnya pada bulan Februari untuk memulai invasi ke Ukraina, dan telah terjadi peningkatan aktivitas militer Rusia dan Belarusia di Belarusia dalam beberapa bulan terakhir.

Minsk, bagaimanapun, bersikeras bahwa mereka tidak berpartisipasi dalam perang, dan tidak akan berpartisipasi kecuali keamanannya sendiri terancam oleh Ukraina atau sekutu Barat Ukraina.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x