Baca Juga: Cek Penerima BPNT 2023 dengan Login di cekbansos.kemensos.go.id
China telah menolak skeptisisme internasional terhadap statistiknya sebagai upaya bermotivasi politik untuk menodai pencapaiannya dalam memerangi virus.
"China dan rakyat China pasti akan memenangkan kemenangan akhir melawan epidemi," kata People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis, dalam sebuah tajuk rencana, membantah kritik terhadap tiga tahun isolasi, penguncian, dan pengujian yang memicu protes bersejarah akhir-akhir ini.
Setelah mencabut pembatasan, Beijing membalas keputusan beberapa negara yang bersikeras bahwa pengunjung dari China menunjukkan tes Covid-19 pra-keberangkatan, dengan mengatakan aturan itu tidak masuk akal dan tidak memiliki dasar ilmiah.
Jepang menjadi negara terbaru yang mewajibkan tes negatif, bergabung dengan Amerika Serikat, Australia, dan lainnya.
Baca Juga: BLACKPINK Menjadi Grup K-pop Pertama yang Mencapai 2 Miliar Penayangan di YouTube
China, yang sebagian besar telah ditutup dari dunia sejak pandemi dimulai, akan berhenti mewajibkan turis yang masuk untuk karantina mulai 8 Januari. Tetapi negara itu masih akan menuntut agar penumpang yang datang diuji sebelum mereka memulai perjalanan mereka.
Pejabat WHO bertemu dengan para ilmuwan China di tengah kekhawatiran atas keakuratan data China tentang penyebaran dan evolusi wabahnya.
Badan PBB telah mengundang para ilmuwan untuk mempresentasikan data terperinci tentang pengurutan virus, rawat inap, kematian, dan vaksinasi.
Baca Juga: Viral! Tiko Rawat Ibunya yang Sakit Depresi selama 11 Tahun Tanpa Listrik dan Air Bersih