India dan China Kompak Mengutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Depan Kementerian Luar Negeri Taliban

- 13 Januari 2023, 14:00 WIB
Tentara Nasional Afghanistan (ANA) berdiri di lokasi ledakan hari Senin di Kabul, Afghanistan 2 Juli 2019.
Tentara Nasional Afghanistan (ANA) berdiri di lokasi ledakan hari Senin di Kabul, Afghanistan 2 Juli 2019. /Mohammad Ismail/Reuters

Baca Juga: Kalah Strategi dengan Pemain India, Chico Harus Terhenti pada 16 Besar di Malaysia Open 2023

"Kami juga mendapatkan laporan banyaknya korban atas kejadian itu termasuk warga sipil, ketidakamanan menjadi perhatian yang serius," kata UNAMA dalam cuitannya di Twiiter

"Kekerasan bukanlah solusi untuk membawa perdamaian abadi di Afghanistan, kami ucapkan belasungkawa pada keluarga yang terkena dampak,” tuturnya lagi.

Lebih dari 40 orang yang terluka dibawa ke pusat bedah di KAbul yang dijalankan LSM Darurat organisasi kemanusiaan.

Stefano Sozza mengatakan jumlah korban terus meningkat seiring berjalannya waktu, korban yang tewas terus bertambah.

Baca Juga: Kembali Ancam akan Serang Taiwan, China: Dukungan untuk Kemerdekaan Adalah Provokasi

“Ini adalah korban massal pertama di tahun 2023, tapi tentunya pasien terbanyak sejak awal tahun 2023. Sehingga kami telah menyiapkan tempat tidur dan kantin,” katanya.

Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyerukan mengutuk ledakan itu, mengatakan bahwa tindakan teroris kejahatan terhadap kemanusiaan dan tindakan pada semua nilai kemanusiaan dan Islam.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin juga mengutuk keras ledakan tersebut, dan mengatakan bahwa negaranya menentang semua tindakan kekerasan terorisme.

Beberapa ledakan dilaporkan terjadi di ibu kota bulan ini termasuk satu tahun di Bandara militer Kabul. ***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x