Imlek Mencekam di LA, Aksi Penembakan Brutal Tewaskan 10 Orang

- 23 Januari 2023, 15:04 WIB
Ilustrasi senjata api.
Ilustrasi senjata api. /Pixabay/Steve Buissine/

PR DEPOK - Tahun Baru Imlek tengah dirayakan oleh semua etnis Tionghoa di seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali komunitas Tionghoa di Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Namun, tragedi mematikan terjadi di Monterey Park, Los Angeles. Insiden penembakan terjadi pada 21 Januari 2023 waktu setempat, ketika sejumlah warga etnis Tionghoa tengah menghadiri festival Tahun Baru Imlek pada malam itu.

Melansir dari LA Times, korban tewas mencapai 10 orang dan 10 lainnya mengalami luka-luka dalam insiden baku tembak pada Sabtu malam pukul 10.22 waktu setempat.

Aksi penembakan itu terjadi di sebuah klub dansa milik etnis Tionghoa di West Garvey Avenue di Monterey Park, California setelah perayaan malam Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Lunar New Year 2023: 15 Link Twibbon dan Ucapan Tahun Baru Imlek Terpopuler untuk Status Medsos

Kapten Andrew Meyer dari Departemen Sheriff LA County menyampaikan dalam konferensi pers pada Minggu, 22 Januari 2023 dini hari bahwa penembaknya adalah seorang pria, tetapi belum diketahui motif di balik aksi brutal tersebut. Ia menambahkan bahwa tidak jelas apakah penembakan itu merupakan kejahatan rasial.

"Para penyelidik sedang mengerjakan setiap petunjuk dalam kasus ini. Kami memiliki semua sumber daya kami di sini. Kami sedang meninjau semua video pengawasan, mengikuti semua petunjuk. Kami tidak akan melewatkan apapun," kata Meyer.

Dikutip dari USA Today, Federal Bureau of Investigation (FBI)/Biro Investigasi Federal dan otoritas negara juga terlibat dalam penyelidikan insiden memilukan tersebut.

Penembakan massal ini adalah insiden yang paling mematikan di Amerika Serikat sejak 24 orang tewas di sebuah sekolah di Texas pada Mei 2022 lalu di sebuah sekolah di Uvalde, Texas.

Baca Juga: Akibat Pertengkaran yang Semakin Sengit, Dua Tetangga Ini Terlibat Penghancuran Rumah dan Penembakan

Monterey Park merupakan sebuah kota yang paling banyak dihuni oleh penduduk Asia. Kota yang terletak sekitar 16 km (10 mil) di sebelah timur dari pusat kota Los Angeles berpenduduk sekitar 60.000 orang. Monterey Park adalah rumah bagi komunitas Asia-Amerika Kepulauan Pasifik terbesar di negara ini.

Penembakan terjadi tak lama setelah perayaan Tahun Baru Imlek dimana ribuan orang berkumpul di kota yang berpenduduk mayoritas Asia itu.

Acara yang dimulai pada malam Tahun Baru Imlek ini merupakan salah satu pameran jalanan gratis terbesar di California Selatan, yang biasanya menarik lebih dari 100.000 pengunjung dan lebih dari seratus penjual makanan, pertunjukan, dan pedagang lainnya.

Beberapa jam sebelum insiden penembakan, Wali Kota Monterey Park, Henry Lo mengunggah video singkat acara upacara pembukaan festival tersebut, yang telah kembali setelah tiga tahun absen.

Baca Juga: Kriminolog Sebut Pelecehan Tidak Bisa Jadi Motif Utama Penembakan Brigadir J

Polisi Monterey Park mengatakan, festival telah dibatalkan karena insiden penembakan. Keputusan ini diambil sebagai upaya pencegahan dan penghormatan kepada para korban.

Warga setempat, Wong Wei mengatakan bahwa temannya berada di klub dansa itu dan berada di kamar mandi saat penembakan terjadi.

Ketika ia keluar, ia melihat seorang pria membawa senjata panjang dan menembak tanpa pandang bulu, serta mayat tiga orang, dua di antaranya wanita dan satu orang lagi adalah pemilik klub.

Sementara itu, Polisi terus menyelidiki kemungkinan kaitan dengan insiden Alhambra. Para penyidik sedang memeriksa laporan bahwa percobaan penembakan di ballroom di Alhambra, yang terletak beberapa mil di utara Monterey Park, mungkin terkait.

Baca Juga: Rudal Pertahanan Udara Jatuh di Wilayahnya, Belarus Panggil Duta Besar Ukraina: Insiden Ini Sangat Serius

Insiden ini terjadi 20 hingga 30 menit kemudian di kota terdekat Alhambra ketika seorang pria bersenjata memasuki Lai Lai Ballroom dengan senjata. Orang-orang merebut senjata itu darinya sebelum ia melarikan diri.

Pihak berwenang percaya kedua peristiwa itu terhubung. Beberapa jam sebelumnya, pihak berwenang sedang mencari van putih setelah saksi melaporkan melihat tersangka melarikan diri dari Alhambra.

Sheriff Los Angeles County, Robert Luna sebelumnya merilis foto seorang pria Asia dengan topi wol yang diyakini sebagai tersangka.

Gedung Putih memantau investigasi penembakan. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memberikan pernyataan yang disampaikan sekretaris pers di Gedung Putih, Karine Jean-Pierre dalam sebuah unggahan di Twitter.

Baca Juga: Asal-usul Gala Festival Musim Semi atau Chunwan di Malam Tahun Baru Imlek

"Dia mengarahkan agar FBI memberikan dukungan penuh kepada otoritas lokal dan untuk terus memberikan perkembangan terbaru terkait peristiwa ini," kata Jean-Pierre.

Terlepas dari tingkat kekerasan senjata yang tinggi, upaya kontrol senjata federal tetap menjadi masalah politik. Walaupun pemerintahan Presiden Joe Biden tahun lalu menandatangani undang-undang keamanan senjata, namun undang-undang tersebut masih dinilai kurang kuat.

Undang-Undang ini mencakup aturan dalam memperkuat pemeriksaan latar belakang, aturan menghapus kepemilikan senjata api dari orang-orang yang dianggap sebagai ancaman, dan menutup celah untuk beberapa orang yang dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga untuk memiliki senjata.

Namun, masih diperlukan reformasi yang lebih luas, termasuk batasan usia yang lebih tinggi untuk pembelian senjata dan larangan federal atas senjata serbu, yaitu senjata api pilihan bagi para penembak massal yang tidak termasuk dalam Undang-Undang tersebut.***

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah