Norwegia Larang Rencana Protes Pembakaran Al-Quran, Singgung Soal Masalah Keamanan

- 3 Februari 2023, 15:32 WIB
Ilustrasi bendera Norwegia - Norwegia melarang rencana protes pembakaran Al-Quran, menyebut masalah keamanan usai mendapat panggilan Turki.
Ilustrasi bendera Norwegia - Norwegia melarang rencana protes pembakaran Al-Quran, menyebut masalah keamanan usai mendapat panggilan Turki. /Pixabay/tespeseth.

PR DEPOK – Polisi di Norwegia melarang protes yang direncanakan termasuk pembakaran kitab suci agama Islam, Al-Quran, beberapa jam setelah kementerian luar negeri Turki memanggil duta besar Norwegia.

Sekelompok pengunjuk rasa berencana untuk membakar salinan Al-Quran di luar kedutaan Turki di Oslo pada Jumat ini.

"Polisi menekankan bahwa pembakaran Al-Quran adalah pernyataan politik yang sah di Norwegia, tetapi acara ini tidak dapat dilanjutkan karena masalah keamanan," kata Inspektur Polisi Oslo Martin Strand dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Langkah itu dilakukan setelah kementerian luar negeri Turki memanggil Duta Besar Norwegia Erling Skjonsberg atas rencana protes tersebut.

Baca Juga: Polisi akan Mendalami Terkait Laporan Keluarga Mahasiswa UI

“Setelah mengetahui bahwa akan ada serangan terhadap kitab suci kami, Al-Quran, di Norwegia besok, duta besar Norwegia untuk Turkiye [Turki] baru saja dipanggil ke kementerian kami,” kata seorang sumber diplomatik Turki.

"Pendekatan Norwegia untuk tidak mencegah tindakan provokatif yang direncanakan, yang jelas merupakan kejahatan rasial, tidak dapat diterima dan kami berharap tindakan ini tidak diizinkan," tambah sumber itu.

Insiden itu menyusul protes di ibu kota Swedia bulan lalu di dekat kedutaan Turki, di mana politisi sayap kanan Denmark-Swedia Rasmus Paludan membakar salinan Al-Quran.

Turki mengecam Swedia atas pembakaran Al-Quran, serta demonstrasi terpisah oleh aktivis Kurdi yang mendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Baca Juga: Berapa Banyak Makanan Basah yang Harus Diberikan pada Kucing? Ini Kata Ahli Gizi Hewan

PKK merupakan sebuah kelompok yang telah melancarkan pemberontakan melawan negara Turki sejak 1984 dan bahwa Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat telah menetapkan kelompok teroris.

Setelah protes, Turki membatalkan kunjungan menteri pertahanan Swedia yang bertujuan untuk mengatasi keberatan Ankara terhadap keanggotaan NATO-nya.

Swedia dan Finlandia telah membuat kemajuan menuju kesepakatan dengan Turki tentang masuknya negara-negara Nordik ke dalam aliansi militer, tetapi ketidaksepakatan telah menimbulkan keraguan atas proses tersebut.

Stockholm mengatakan akan memperketat undang-undang yang mencakup keanggotaan organisasi teroris beberapa bulan setelah kesepakatan dengan Turki untuk memerangi terorisme, yang ditujukan untuk mengatasi keberatannya terhadap keanggotaan NATO Swedia.

Baca Juga: Tes Psikologi: Karakter Kamu Overprotektif? Coba Cek dari Gambar yang Dilihat di Sini

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa posisi Ankara di Finlandia "positif", tetapi "tidak positif" di Swedia.

Menteri luar negeri Swedia Tobias Billstrom menjawab dengan mengatakan bahwa negaranya tidak akan berkompromi dengan kebebasan berekspresi, yang bukan merupakan bagian dari pakta yang ditetapkan.

Negara-negara Nordik mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO pada 18 Mei, membatalkan kebijakan non-blok mereka selama puluhan tahun.

Norwegia adalah anggota pendiri aliansi NATO, yang memiliki 30 anggota dan dibentuk pada tahun 1949. Agar suatu negara dapat bergabung dengan aliansi NATO, diperlukan persetujuan bulat dari semua anggota.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x