Baca Juga: Bansos Pangan untuk 3 Bulan Disalurkan Kemensos Jelang Ramadhan 2023, Ini Syarat Penerimanya
Perayaan ini terus dirayakan hingga tahun 1913, lalu pada sebuah Konferensi Perempuan Internasional pada 1910 Clara Zetkin mengusulkan Hari Perempuan khusus untuk diperingati setiap tahun.
Kemudian hari Perempuan Internasional dirayakan di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss di tahun berikutnya.
Acara itu dihadiri lebih dari satu juta orang, pada 28 Agustus 1920, Amandemen ke-19 diratifikasi dan itu berlaku untuk perempuan berkulit hitam dan putih.
Pada tahun 1960 telah dilakukan pengesahan Undang-Undang Hak Pilih dan perempuan diperbolehkan untuk memilih.
Terakhir ada tahun 2000 Feminisme zaman baru, pesan feminisme menjadi satu kesatuan dengan arah yang terfokus.
Semakin majunya zaman Hari Perempuan Internasional selalu dirayakan setiap tahunnya, dan hingga saat ini dirayakan untuk mendorong kesetaraan.