PR DEPOK - Hari Perempuan Internasional selalu dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Tujuannya Untuk merayakan pencapaian sejarah budaya dan politik perempuan.
Hari Perempuan Internasional juga diperingati sebagai dukungan untuk pengambilan tindakan pada ketidak setaraan gender.
Dilansir dari NationalToday.com, peringatan Hari Perempuan Internasional untuk menunjukkan bahwa hari ini harus menghargai usaha para perempuan di dunia.
Sejarah Hari Perempuan Internasional didirikan oleh Susan B.Anthony dan Elizabeth Cady pada tahun 1869.
Pada Awal tahun 1900 perempuan mengalami ketidaksetaraan dalam hal gaji, tidak hanya itu perempuan mengalami kurangnya hak pilih dan hanya melakukan banyak pekerjaan.
Pada tahun 1908 sebanyak 15.000 telah menuntut hak mereka di New york City, kemudian pada tahun 1909 Hari perempuan Nasional pertama diperingati dengan deklarasi partai Sosialis Amerika.
Baca Juga: Bansos Pangan untuk 3 Bulan Disalurkan Kemensos Jelang Ramadhan 2023, Ini Syarat Penerimanya
Perayaan ini terus dirayakan hingga tahun 1913, lalu pada sebuah Konferensi Perempuan Internasional pada 1910 Clara Zetkin mengusulkan Hari Perempuan khusus untuk diperingati setiap tahun.
Kemudian hari Perempuan Internasional dirayakan di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss di tahun berikutnya.
Acara itu dihadiri lebih dari satu juta orang, pada 28 Agustus 1920, Amandemen ke-19 diratifikasi dan itu berlaku untuk perempuan berkulit hitam dan putih.
Pada tahun 1960 telah dilakukan pengesahan Undang-Undang Hak Pilih dan perempuan diperbolehkan untuk memilih.
Terakhir ada tahun 2000 Feminisme zaman baru, pesan feminisme menjadi satu kesatuan dengan arah yang terfokus.
Semakin majunya zaman Hari Perempuan Internasional selalu dirayakan setiap tahunnya, dan hingga saat ini dirayakan untuk mendorong kesetaraan.
Demikian informasi Hari Perempuan Internasional yang selalu dirayakan pada 8 Maret untuk memperjuangkan kesetaraan gender. ***