Maka dari itu, Jokowi meminta agar kebijakan monopoli komoditas dihentikan.
“Kebijakan diskriminatif terhadap komoditas negara berkembang juga harus dihentikan. Right to development setiap negara harus dihormati,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa saat ini bukan zaman negara-negara global south hanya diberi ruang sebagai pengekspor komoditas bahan mentah.
Baca Juga: Sedang Naik Daun di Industri Anime, Ini 5 Genre Isekai yang Memiliki Kisah Reinkarnasi Paling Unik
Pasalnya, dunia bukan lagi berada pada masa kolonialisme. Maka dari itu, negara kaya Sumber Daya Alam (SDA) jangan dihalangi dalam mengelola SDA dalam negeri.
“Apakah adil negara kaya SDA seperti Indonesia dihalangi menikmati nilai tambah SDA-nya? Dihalangi mengolah SDA-nya di dalam negeri?” ujarnya.
Jokowi juga mengangkat nilai-nilai positif di Indonesia yang menjadi modal utama menuju kesejahteraan dunia.
Baca Juga: Apa Itu Intermittent Fasting? Simak Manfaat Puasa Berselang bagi Tubuh
Presiden menegaskan, Indonesia yang berpenduduk 270 juta orang menjadi jangkar perdamaian, demokrasi, dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik .
Indonesia tidak akan menutup diri, tetapi bekerja keras untuk meningkatkan kerja sama dalam bentuk lain yang lebih setara dan dengan hasil yang memuaskan semua pihak.