Hadiri Pertemuan Negara G7, Ini Poin-poin Penting yang Ditekankan Jokowi

- 21 Mei 2023, 18:37 WIB
Presiden Jokowi menghadiri pertemuan KTT G7 di Hiroshima, Jepang, dan menekankan beberapa poin penting.
Presiden Jokowi menghadiri pertemuan KTT G7 di Hiroshima, Jepang, dan menekankan beberapa poin penting. /Setkab/

PR DEPOK - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Sesi Kerja Mitra G7 di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang, pada Sabtu, 20 Mei 2023.

Negara G7 mengadakan pertemuan guna membahas berbagai persoalan global dan Presiden Jokowi hadir membawa pesan dari global south.

DI hadapan pemimpin negara G7, banyak hal yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya termasuk menghentikan kebijakan monopoli akan komoditas di negara berkembang.

“Working together means equality. Working together means inclusiveness, and we can only work together if we understand each other,” ujar Presiden Jokowi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sekertariat Kabinet.

Baca Juga: Barca Kehilangan Gundogan Musim Depan, Xavi Punya Banyak Pekerjaan

Jokowi juga menekankan bahwa masih banyak hal  yang perlu diperbaiki.

“Namun yang jadi pertanyaan, apakah equality, inclusiveness, dan understanding sudah jadi spirit bersama yang kita kembangkan? Kita harus berani berkata jujur, banyak hal harus kita perbaiki,” tuturnya.

Jokowi berpendapat, pandemi Covid-19 telah mengajarkan dunia tentang pentingnya melibatkan lebih banyak negara dalam rantai pasok global.

Baca Juga: Prapendaftaran PPDB DKI Jakarta 2023 Sudah Dibuka, Cek Cara Daftar dan Jangan Sampai Ketinggalan!

Maka dari itu, Jokowi meminta agar kebijakan monopoli komoditas dihentikan.

“Kebijakan diskriminatif terhadap komoditas negara berkembang juga harus dihentikan. Right to development setiap negara harus dihormati,” tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa saat ini bukan zaman negara-negara global south hanya diberi ruang sebagai pengekspor komoditas bahan mentah.

Baca Juga: Sedang Naik Daun di Industri Anime, Ini 5 Genre Isekai yang Memiliki Kisah Reinkarnasi Paling Unik

Pasalnya, dunia bukan lagi berada pada masa kolonialisme. Maka dari itu, negara kaya Sumber Daya Alam (SDA) jangan dihalangi dalam mengelola SDA dalam negeri.

“Apakah adil negara kaya SDA seperti Indonesia dihalangi menikmati nilai tambah SDA-nya? Dihalangi mengolah SDA-nya di dalam negeri?” ujarnya.

Jokowi juga mengangkat nilai-nilai positif di Indonesia yang menjadi modal utama menuju kesejahteraan dunia.

Baca Juga: Apa Itu Intermittent Fasting? Simak Manfaat Puasa Berselang bagi Tubuh

Presiden menegaskan, Indonesia yang berpenduduk 270 juta orang menjadi jangkar perdamaian, demokrasi, dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik .

Indonesia tidak akan menutup diri, tetapi bekerja keras untuk meningkatkan kerja sama dalam bentuk lain yang lebih setara dan dengan hasil yang memuaskan semua pihak.

Maka dari itu, Jokowi berharap negara G7 bisa membentuk kebijakan yang lebih adil.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok, 22 Mei 2023: Kali Ini Dibutuhkan Kerja Sama Agar Permasalahan Cepat Teratasi

“Saya berharap negara G7 dapat jadi mitra dalam hilirisasi industri ini dan sudah saatnya membentuk semacam OPEC untuk produk lain seperti nikel dan sawit,” ucapnya.

Pada akhir pidatonya, Jokowi masih mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi mengingat peran besar G7 selama ini.

“Saya ingin tegaskan yang dunia butuhkan saat ini bukan polarisasi yang memecah belah, tapi justru kolaborasi yang mempersatukan dan negara G7 punya peran besar dalam menciptakan kolaborasi yang konkret dan setara,” tutur Jokowi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x