Para jaksa mengatakan aktivitas mata-mata Ma mulai pada Maret 2001, yang selama itu kedua bekas pegawai CIA itu, memberikan kepada Tiongkok sebuah informasi mengenai personalia, operasi, dan metode merahasiakan komunikasi.
Para jaksa mengatakan sebagian dari satu pertemuan terekam dalam video yang di dalamnya Ma terlihat menghitung uang tunai 50.000 dolar atau setara Rp750 juta yang ia terima sebagai imbalan atas informasi rahasia.
Dokumen pengadilan menyatakan bahwa setelah Ma pindah ke Hawaii, dia mencari lowongan kerja di Dinas Rahasia Federal AS (FBI) untuk mendapatkan kembali akses rahasia ke pemerintah AS agar dia dapat memberikannya ke pihak Tiongkok.
Baca Juga: Klub Sepak Bola Eropa Ucapkan 'Selamat Hari Kemerdekaan ke-75 RI', Ada yang Pakai Pantun
Kantor FBI Honolulu merekrut Ma sebagai penerjemah pada 2004, menurut dokumen pengadilan.
CIA dan FBI tak mau berkomentar tentang mengapa perlu waktu lama sekali untuk menangkapnya.
Pengacara Ma, Craig Jerome pun tidak bisa dimintai komentar terkait hal ini.***