Peminat Les Senyum di Jepang Meningkat Setelah Pemerintah Cabut Aturan Masker

- 13 Juni 2023, 13:35 WIB
Ilustrasi Les senyum di Jepang.
Ilustrasi Les senyum di Jepang. /unsplash.com/ruby doan

PR DEPOK - Les senyum di Jepang sedang ramai diperbincangkan oleh netizen. Pasalnya les ini dianggap aneh dan lucu oleh netizen luar negeri. Siapa sangka ternyata les ini diperlukan untuk warga Jepang, bahkan tidak sedikit orang yang mengikuti les tersebut.

Pada bulan Maret 2023, Pemerintah Jepang mengeluarkan kebijakan baru yang merekomendasikan warganya untuk melepas masker. Sebab covid-19 sudah melandai baik di Jepang maupun di luar negeri termasuk Indonesia.

Kebijakan ini membuat warga Jepang cemas dan takut. Karena setelah adanya covid-19 dan peraturan wajib memakai masker, orang Jepang jarang memakai otot wajahnya untuk tersenyum.

Baca Juga: Tanggal Berapa BPNT Mei 2023 Cair Lagi? Simak Infonya dan Besaran Dana Bansos yang Didapat

“Saya tidak banyak menggunakan otot wajah saya selama COVID,” ujar wanita berusia 20 tahun, dikutip pikiran rakyat depok.com dari news.sky.com, pada Selasa, 13 Juni 2023.

Selain masalah pemakaian masker yang membuat orang Jepang jarang tersenyum selama lebih dari tiga tahun. Ternyata orang-orang yang mengikuti les senyum ini juga terdorong dengan banyaknya lowongan pekerjaan yang membutuhkan pegawainya untuk tersenyum.

Salah satu pemilik les senyum mengatakan bahwa tempatnya telah didatangi oleh banyak orang dan dirinya mengaku mengalami peningkatan empat kali lipat permintaan belajar tersenyum, baik tatap muka dan online. Untuk mengikuti les senyum di tempat tersebut dikenai biaya sekitar 7.700 yen.

Baca Juga: India dan China Saling Usir Jurnalis di Tengah Hubungan yang Semakin Renggang

“Saya pikir ada kebutuhan yang semakin besar bagi orang-orang untuk tersenyum,” ucapnya Koike Kawano selaku pelatih senyum.

Pemilik les senyum tersebut juga mengatakan bahwa orang yang tertarik mengikuti pembelajaran ini bukan hanya warga jepang saja. Namun, orang-orang dari luar negeri pun banyak yang ikut les tersebut hingga bersedia kembali lagi pulau itu.

Koike Kawano percaya warga Jepang cenderung kurang tersenyum, sebab mereka percaya bahwa senyuman dapat mencelakai dirinya sehingga mereka hanya tersenyum kepada orang-orang terdekat dan dikenal. Hal itu, dengan adanya covid-19 yang mewajibkan masyarakat memakai masker selama lebih dari tiga tahun.

Baca Juga: 9 Tempat Makan Sate di Situbondo, Rasanya Maknyus, Harganya Murah, Ini Alamatnya

“Secara budaya, senyuman menandakan bahwa saya tidak memegang senjata, dan saya bukan ancaman bagi anda,” ucapnya.

Diketahui sampai bulan Mei 2023, orang Jepang masih banyak yang memakai masker. Jika diperinci sekitar 55% orang Jepang masih memakai masker seperti peraturan pemerintah sebelumnya, dan hanya 8% orang Jepang yang sudah berhenti memakai masker.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: News Sky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah