Terjadi Pemberontakan Wagner Group, China Pertanyakan Hubungan dengan Rusia

- 28 Juni 2023, 07:42 WIB
China mempertanyakan hubungan mereka dengan Rusia usai terjadinya pemberontakan yang dilakukan Wagner Group.
China mempertanyakan hubungan mereka dengan Rusia usai terjadinya pemberontakan yang dilakukan Wagner Group. /REUTERS/Igor Russak/

PR DEPOK - Ketika tersiar kabar bahwa tentara bayaran Wagner Group melakukan pemberontakan dan bergerak menuju Moskow pada Sabtu, 24 Juni 2023, beberapa pengusaha dari China selatan mulai panik dan memerintahkan pabrik-pabrik untuk menghentikan pengiriman barang yang ditujukan ke Rusia.

Sementara pemberontakan Wagner Group yang menjadi ujian terbesar kepemimpinan Presiden Rusia Vladimir Putin, sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022, dengan cepat memudar, beberapa eksportir (China) ini sekarang mempertanyakan hubungan mereka di masa depan pada sekutu terdekat Beijing.

"Kami pikir akan ada masalah besar (ke depannya)," kata Shen Muhui, Kepala Badan Perdagangan untuk Perusahaan di Provinsi Fujian Selatan China, mengingat perebutan di antara anggotanya yang mengekspor suku cadang mobil, mesin dan pakaian ke Rusia.

"Meskipun krisis pemberontakan Wagner Group telah mereda, beberapa orang tetap berada di tengah-tengah kebingungan, karena mereka tidak yakin apa yang akan terjadi nantinya," ujar Shen Muhui menambahkan, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Hotel Terbaik untuk Wedding Venue di Karawang, Buat Momen Indah Tak Terlupakan

Meski begitu, dia menolak menyebutkan nama perusahaan yang menghentikan pengiriman ke Rusia.

China telah berusaha untuk menghilangkan keraguan akibat pemberontakan Wagner Group pada akhir pekan lalu, dan menyuarakan dukungan mereka ke Moskow, yang menjalin kemitraan "tanpa batas" sesaat sebelum Rusia menginvasi Ukraina, dalam peperangan yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".

Tetapi seorang pejabat tinggi Amerika Serikat pada hari Senin, 26 Juni lalu, mengatakan bahwa pemberontakan Wagner Group yang terjadi akhir pekan lalu, telah meresahkan kepemimpinan Beijing, China, yang tertutup, dan beberapa analis di dalam dan di luar China mulai mempertanyakan apakah Beijing perlu melonggarkan hubungan politik dan ekonominya dengan Rusia.

"Itu (pemberontakan Wagner Group) telah merusak hubungan 'tanpa batas' itu," tutur Alexander Neill selaku analis keamanan yang berbasis di Singapura.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x