Pengunjuk Rasa Bakar Al Quran di Masjid Stockholm pada Idul Adha, PM Swedia: Itu Legal Tapi Tidak Pantas

- 29 Juni 2023, 10:31 WIB
Kata PM Swedia terkait aksi pengunjuk rasa yang bakar Al Quran di Masjid Stockholm.
Kata PM Swedia terkait aksi pengunjuk rasa yang bakar Al Quran di Masjid Stockholm. /Tangkapan layar YouTube Crux

PR DEPOK - Seorang pria merobek dan membakar Al Quran di luar masjid pusat, Stockholm pada hari Rabu, 28 Juni 2023, setelah polisi Swedia memberikan izin untuk berlangsungnya unjuk rasa tersebut. Peristiwa yang berisiko membuat marah Turki, ketika Swedia berupaya untuk bergabung dengan NATO.

 

Polisi Swedia kemudian menuduh pria yang membakar Al Quran itu telah melakukan agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional.

Serangkaian demonstrasi di Swedia, menentang Islam dan menganggap hak-hak Kurdi telah menyinggung Ankara, yang mendukung Swedia untuk masuk ke North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Swedia ingin bergabung dengan NATO, setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Akan tetapi, anggota aliansi NATO, Turki telah menunda proses tersebut, menuduh Swedia menyembunyikan orang-orang yang dianggapnya teroris dan menuntut ekstradisi mereka.

Baca Juga: Idul Adha 2023: Resep Semur Bola Daging Favorit Keluarga, Bisa Buat MPASI

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan mengutuk tindakan tersebut dalam sebuah tweetnya. Hakan Fidan menambahkan, bahwa dia tidak dapat menerima perizinan untuk protes terhadap anti-Islam atas nama kebebasan berekspresi.

Menurut Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, pembakaran teks-teks agama merupakan tindakan tidak sopan dan menyakitkan.

"Apa yang mungkin legal belum tentu sesuai (benar)," kata Vedant Patel selaku Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat kepada wartawan dalam agenda pengarahan harian.

Meski tidak setuju dengan tindakan pembakaran Al Quran, Vedant Patel terus mendesak Turki dan Hongaria untuk segera meratifikasi protokol aksesi NATO Swedia.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Soto di Blora, Jawa Tengah

"Kami yakin Swedia telah memenuhi komitmennya di bawah nota trilateral," ujar Vedant Patel.

Sekitar 200 orang menyaksikan salah satu dari dua pengunjuk rasa merobek halaman Al Quran, dan menyeka sepatunya dengan itu, sebelum memasukkan daging asap ke dalamnya dan membakar kitab itu, sementara pengunjuk rasa yang lain berbicara dengan megafon.

Beberapa dari mereka yang hadir meneriakkan "Allahu Akbar - Allah Maha Besar", dalam bahasa Arab untuk memprotes aksi pembakaran Al Quran tersebut, dan seorang pria ditahan oleh polisi setelah dia mencoba melempar batu.

Seorang pendukung protes berteriak "biarkan terbakar" saat kitab suci (Al Quran) itu terbakar.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 30 Juni 2023 untuk Gemini, Pisces, dan Scorpio: Merasakan Perasaan Cinta yang Kuat

Sebelumnya, polisi Swedia telah menolak beberapa permohonan baru-baru ini untuk demonstrasi anti- Al Quran. Namun, pengadilan telah menolak keputusan tersebut dan mengatakan bahwa polisi Swedia telah melanggar kebebasan berbicara.

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson mengatakan pada konferensi pers pada hari Rabu lalu, bahwa dia tidak akan berspekulasi tentang dampak unjuk rasa dapat mempengaruhi proses masuknya Swedia ke dalam NATO.

"Itu legal tapi tidak pantas," kata Perdana Menteri Swedia itu, seraya menambahkan bahwa keputusan tentang pembakaran Al Quran tergantung pada keputusan polisi.

Perwakilan masjid kecewa dengan keputusan polisi untuk memberikan izin protes pada hari raya Idul Adha, kata direktur masjid dan Imam, Mahmoud Khalfi pada hari Rabu lalu.

Baca Juga: Cara Menyimpan Daging Kurban Agar Awet Tanpa Kulkas, Tips Mudah Praktikan di Rumah

"Masjid menyarankan kepada polisi untuk setidaknya mengalihkan demonstrasi ke lokasi lain, yang dimungkinkan oleh undang-undang, tetapi mereka memilih untuk tidak melakukannya," kata Khalfi dalam sebuah pernyataan.

Ada sekitar 10.000 pengunjung menghadiri masjid Stockholm untuk perayaan Idul Adha setiap tahun, menurut Khalfi.

Turki pada akhir Januari menangguhkan pembicaraan dengan Swedia tentang permohonan bergabung dengan NATO, setelah seorang politikus sayap kanan Denmark membakar salinan Al Quran di dekat kedutaan Turki di Stockholm.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah