Network
PR DEPOK - Direktur CIA Amerika Serikat, William Burns menyampaikan pada hari Sabtu lalu, bahwa pemberontakan bersenjata oleh pemimpin tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin merupakan sebuah tantangan bagi negara Rusia, yang telah menunjukkan hasil kepemimpinan Presiden Vladimir Putin dari perang di Ukraina.
Putin, pada pekan ini telah berterima kasih kepada tentara dan pasukan keamanan Rusia karena telah mencegah pemberontakan Wagner Group yang bisa menjadi perang saudara.
Dalam pidatonya, Putin membandingkan pemberontakan Wagner Group dengan kekacauan yang menjerumuskan Rusia ke dalam dua revolusi pada tahun 1917, atau Revolusi Bolshevik.
Baca Juga: Enak! Ini 4 Seblak Paling Rekomen di Cirebon, Berikut Alamat, Jam Buka, dan Ratingnya
Selama berbulan-bulan, Yevgeny Prigozhin secara terbuka telah menghina orang-orang militer Rusia, dengan menggunakan berbagai umpatan kasar dan bahasa sleng atau gaul penjara yang mengejutkan pejabat tinggi di Rusia, akan tetapi tidak dijawab di depan umum oleh Putin.
"Sangat mengejutkan bahwa Prigozhin mendahului tindakannya (pemberontakannya), dengan dakwaan pedas, atas alasan palsu Rusia untuk melakukan invasi ke Ukraina dan perilaku kepemimpinan militer Rusia dalam perang tersebut," kata Burns dalam kuliahnya di Yayasan Ditchley Inggris - sebuah yayasan nirlaba yang berfokus pada hubungan Amerika Serikat dan Inggris - di Oxfordshire, Inggris.
William Burns juga mengatakan bahwa dampak dari kata-kata dan tindakan yang dilakukan Prigozhin, menjadi pengingat yang jelas bawa akan ada "corrosive effect" dari kepemimpinan Putin selama perang terjadi.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, 3 Juli 2023: Jangan Menyerah Sampai Semua Tercapai
"Dampak dari kata-kata itu dan tindakan itu akan muncul untuk beberapa waktu dan menjadi pengingat yang jelas akan 'corrosive effect' dari perang Putin terhadap masyarakat dan rezimnya sendiri," katanya dikutip dari Reuters.
