Diduga Melakukan Transfer Minyak Ilegal, Kapal Tanker Berbendera Iran Disita Indonesia

- 12 Juli 2023, 10:36 WIB
ILUSTRASI - Sebuah kapal tanker berbendera Iran disita Indonesia karena diduga melakukan transfer mintaj ilegal.
ILUSTRASI - Sebuah kapal tanker berbendera Iran disita Indonesia karena diduga melakukan transfer mintaj ilegal. /Reuters/Issei Kato/

Bersamaan dengan menyita kapal MT Arman 114, pihak berwenang Indonesia juga telah menahan kapten kapal yang merupakan warga berkebangsaan Mesir, 28 awak dan 3 penumpang, yang merupakan keluarga seorang petugas keamanan di kapal.

Kepala Badan keamanan Laut Indonesia juga menyampaikan, bahwa setelah dua supertanker berusaha melarikan diri, pihak berwenang Indonesia langsung memfokuskan diri untuk melakukan pengejaran terhadap MT Arman 114, yang dibantu oleh pihak berwenang Malaysia saat kapal tersebut berlayar ke perairan Malaysia.

Aan Kurnia juga menambahkan bahwa kapal MT S Tinos seharusnya telah dibubarkan pada tahun 2018. Kapal itu dibangun pada tahun 1999, sementara itu, MT Arman 114 telah dibangun pada tahun 1997, menurut database pengiriman Equasis.

Baca Juga: Bikin Nagih! Rekomendasi Sate Terbaik di Sragen dengan Alamat Lengkap dan Jam Buka

Berdasarkan analisis reuters pada tahun ini, menunjukkan bahwa Armada "bayangan" tanker yang membawa minyak dari Iran, Rusia, dan Venezuela yang telah terkena sanksi sudah memindahkan kargo di Selat Singapura untuk menghindari deteksi.

Risiko terjadinya tumpahan minyak dan kecelakaan telah meningkat, karena adanya ratusan kapal tambahan. Beberapa kapal dengan kondisi tanpa perlindungan asuransi, telah bergabung dalam perdagangan paralel yang tidak jelas selama beberapa tahun terakhir.

Aan Kurnia berjanji bahwa Badan Keamanan Laut Indonesia atau TNI Angkatan Laut, dibantu oleh otoritas lain, akan memperkuat patroli di perairan Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki sekitar 17.000 pulau.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Sate Termakyus di Ciamis Berdaging Empuk dan Juicy

"Kita harus tegas, tangguh," kata Aan kepada Wartawan.

"Harus ada efek jera agar tidak terjadi lagi," kata Aan Kurnia menambahkan.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x