"Saya tidak tahu bagaimana Gaza dalam beberapa hari dan minggu mendatang, dengan kasus-kasus di dalam komunitas, ini benar-benar bencana," ujar Shahed.
Baca Juga: Guru Honorer Tak Dapatkan Bantuan Rp600 Ribu, DPR: Jangan Lupakan Kesejahteraan Mereka
Jalan-jalan di Gaza terlihat sepi ketika pihak berwenang berupaya mendeteksi infeksi lain dan menghentikan penyebaran virus corona di jalur yang terhitung padat penduduk tersebut.
Pihak berwenang telah memerintahkan warga untuk tetap tinggal di rumah, sementara tempat usaha, sekolah dan masjid ditutup.
"48 jam ke depan sangat penting dan esensial, dan kami menyerukan kepada warga untuk bekerja sama dengan keputusan yang diambil," tutur juru bicara Kementerian dalam Negeri, Iyad Al-Bazam, ketika lockdown diberlakukan pada Senin malam, 24 Agustus 2020.
Baca Juga: Kedapatan Tak Pakai Masker, Anak Sekolah di Depok Harus Bacakan Pancasila
Bulan lalu, pihak berwenang sempat melakukan latihan untuk menguji kesiapan dalam menghadapi wabah virus corona.
Beberapa orang yang diberi izin untuk memasuki Gaza dalam beberapa bulan terakhir telah diisolasi selama tiga minggu.
Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan Gaza telah mencatat 110 kasus positif virus korona dan satu pasien meninggal.***