Imbas Pemanasan Global, WHO Sebut Kasus Demam Berdarah Bisa Mengalami Peningkatan

- 23 Juli 2023, 21:36 WIB
Ilustrasi - WHO mengungkapkan bahwa kasus demam berdarah bisa mengalami peningkatan, yang disebabkan oleh pemanasan global.
Ilustrasi - WHO mengungkapkan bahwa kasus demam berdarah bisa mengalami peningkatan, yang disebabkan oleh pemanasan global. /Pexels/Jimmy-Chan

PR DEPOK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau masyarakat perlu waspada terhadap pemanasan global. Pasalnya, imbas pemanasan global bisa mengakibatkan seseorang terkena penyakit demam berdarah.

Menurut WHO, pemanasan global membuat iklim lebih hangat sehingga membantu nyamuk dan virus yang memicu demam berdarah dapat berkembang biak secarat cepat.

WHO mencatat kasus demam berdarah pada tahun 2023 bisa mengalami peningkatan. Pasalnya, pada tahun 2019 dilaporkan demam berdarah mencapai 5,2 juta kasus.

Tercatat 129 negara pada tahun 2019 dilanda demam berdarah, sedangkan tahun 2022 WHO menemukan 4,2 juta kasus.

Baca Juga: Geger, Seorang Satpam di Sekolah Jakarta Selatan Terciduk Menjual Narkoba

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, kenaikan demam berdarah telah melanda sejumlah negara. Adapun negara yang mengalami lonjakan kasus yakni Sudan, Eropa, dan Peru.

Juga, penyebaran kasus demam berdarah dilaporkan melanda Amerika. Negara tersebut tercatat mengalami tiga juta kasus demam berdarah.

Lebih lanjut, demam berdarah dilaporkan mewabah ke Argentina. Diketahui beberapa tahun terakhir ada lonjakan kasus penyakit itu.

Baca Juga: 7 Cafe Populer dan Aesthetic di Yogyakarta, Intip Alamat Lengkapnya

Tingginya penyakit demam berdarah yang melanda Amerika, dikhawatirkan dapat menyebar ke sejumlah wilayah seperti Paraguay, Peru, dan Bolvia.

Sementara itu, seorang spesialis penyakit tropis WHO menjelaskan demam berdarah yang melanda Amerika sangat buruk.

Pihaknya, berharap negara di kawasan Asia bisa mengendalikan penyebaran wabah demam berdarah.

Baca Juga: Haechan Absen di Beberapa Kegiatan NCT Dream, SM Entertainment Ungkap Alasannya

"Wilayah Amerika tentu menunjukkan hal itu buruk dan kami berharap kawasan Asia dapat mengendalikannya," ujar Dr. Raman Velayudhan.

Lonjakan kasus demam berdarah menjadi perhatian serius bagi spesial penyakit tropis WHO. Menurutnya, setengah dari populasi manusia berisiko terkena penyakit itu.

"Tahun ini dunia berada di jalur untuk kasus (demam berdarah) 4 juta lebih," jelasnya.

WHO menjelaskan penyakit demam berdarah ditandai dengan demam dan nyeri otot. Akan tetapi, gejala tersebut tidak bisa dirasakan semua orang sehinnga bisa berakibat fatal.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah