Network
Menurut profesor itu, menghidupkan kembali cacing purba seperti dongeng Sleeping Beauty, di mana tokoh utama sempat mengalami mati suri.
"Itu bisa dihidupkan kembali setelah 46.000 tahun membuat saya benar-benar tercengang. Ini seperti dongeng Sleeping Beauty, tapi dalam periode yang jauh lebih lama," ujar Profesor Teymuras Kurzchalia. Dilansir dari Sky News.
Profesor Teymuras Kurzchalia, mengungkapkan eksperimen yang dilakukan ilmuwan Siberia dapat mencetak rekor dunia.
Baca Juga: Polisi Luncurkan Penyelidikan terhadap Pemasangan Logo 'X' di Bekas Markas Twitter
Pasalnya cacing purba itu, diketahui merupakan binatang dengan mati suri terlama mencapai usia 46.000 tahun.
"Cacing kecil ini sekarang bisa sejalan untuk Rekor Dunia Guinness, tetap dalam keadaan mati suri lebih lama dari yang diperkirakan orang," jelasnya.
Atas eksperimen ini, ilmuwan Siberia telah membandingkan genom milik cacing purba Panagarolaimus Kolymaensisitu dengan cacing lainnya yang masih hidup dari spesies Caenorhabditis Elegans.
Berdasarkan hasil analisis, para ilmuwan menemukan banyak gen tumpang tindih di antara cacing tanah.***
