Pemerintah Jepang Akhirnya Membuang Limbah Nuklir ke Laut Pasifik

- 24 Agustus 2023, 15:53 WIB
Pemerintah Jepang akhirnya memutuskan membuang limbah nuklir ke Laut Pasifik.
Pemerintah Jepang akhirnya memutuskan membuang limbah nuklir ke Laut Pasifik. /Instagram @anakteknikindo

PR DEPOK – Jepang menjadi sorotan dunia dan para aktivis lingkungan dari Jepang maupun seluruh dunia. Hal ini terjadi karena pemerintahan Jepang ingin membuang air limbah sisa dari pendinginan pembangkit listrik tenaga nuklir.

 

TEPCO yang merupakan perusahaan yang menggerakan pembangkit listrik nuklir Fukushima ini menyebutkan sebanyak seribu tangki besi telah penuh, kini telah kehabisan tempat untuk menampung air tersebut.

Walaupun air limbah dari nuklir, namun pihak dari pembicara pembangkit listrik nuklir Fukushima menyebutkan bahwa air tersebut telah melakukan berbagai proses untuk menghilangkan radiasi nuklir dari air yang sudah digunakan.

Akhirnya Jepang telah melakukan proses perilisan air limbah nuklir ke Laut Pasifik, walaupun masih banyak aksi protes dari kalangan masyarakat internasional.

Baca Juga: Numero Uno! 8 Tempat Makan Sate Terkenal di Makassar yang Paling Okewww!

Pembuangan air limbah nuklir ini dimulai pada jam 1.00 siang waktu setempat. TEPCO selaku perusahaan yang mengoperasikan reaktor nuklir Fukushima menyebutkan bahwa kondisi cuaca dan laut cukup memungkinkan proses pembuangan.

Sebanyak 1 juta ton metric air yang digunakan untuk pendingin nuklir di salah satu tangki air yang rusak pada tsunami tahun 2011, dibuang ke laut pasifik tentunya air ini sudah aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Air limbah nuklir ini sudah dikumpulkan selama 12 tahun terakhir, yang digunakan untuk mendinginkan tiga reaktor nuklir yang dikombinasikan dengan air tanah, air hujan yang berada di lokasi timur laut Jepang.

TEPCO menyebutkan bahwa telah melakukan penyaringan untuk menghilangkan berbagai zat radioaktif kecuali tritium, yang masih memiliki tingkat bahaya yang rendah bagi manusia, hewan, dan lingkungan hidup.

Baca Juga: Saingan Elkan Baggott Mulai Keras, Bek Muda Manchester United Siap Merapat ke Ipswich Town

Menurut Tony Hooker, ahli nuklir dari Universitas Adelaide, tritium sudah dikeluarkan selama satu dekade, dan tidak ada bukti bahwa berpengaruh pada lingkungan maupun kesehatan.

Namun organisasi lingkungan dunia Greenpeace menyebutkan, bahwa proses filtrasi tersebut tidak terlalu ampuh dan dengan jumlah air radioaktif yang banyak akan tersebar ke seluruh laut selama beberapa dekade mendatang.

Tidak hanya organisasi dunia saja, China yang merupakan negara tetangga juga menyayangkan atas pemerintah Jepang yang melakukan pembuangan air radioaktif ke laut layaknya saluran pembuangan saja.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah