DK PBB Sahkan Resolusi 2538 Gagasan Indonesia, Tingkatkan Peran Personel Perempuan di 7 Misi PBB

- 30 Agustus 2020, 08:48 WIB
Ilustrasi personel perempuan penjaga perdamaian PBB.
Ilustrasi personel perempuan penjaga perdamaian PBB. /Financial Times

PR DEPOK - Dewan Keamanan (DK) PBB secara konsesus telah mengesahkan Resolusi 2538 (2020) terkait keikutsertaan personel perempuan dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.  Resolusi ini menjadi bagian dari kontribusi nyata Indonesia dalam diplomasi perdamaian.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan resolusi tersebut menjadi yang pertama kalinya dalam sepak terjang diplomasi Indonesia di DK PBB dalam meningkatkan peran perempuan sebagai agen perdamaian khususnya dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.

Di sisi lain pencapaian tersebut juga perdana bagi DK PBB meloloskan resolusi yang secara khusus mengangkat peran personil perempuan penjaga perdamaian dunia. Resolusi 2538 (2020) yang digagas Indonesia itu tergolong langka karena disponsori oleh 97 negara PBB, termasuk di dalamnya seluruh anggota DK PBB.

Dukungan yang diberikannegara-negara PBB tidak lepas dari konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan diplomasi perdamaian dan pemberdayaan peran perempuan sejak awal tergabung sebagai anggota DK PBB tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Direktur 98 Institute Sarankan Jokowi Copot Posisi Erick Thorir di BUMN dan Ganti Jajaran Pertamina

Resolusi yang digagas Indonesia menjadi bukti peran aktif bangsa sebagai “bridge builder”, yang tak hanya berhasil menjembatani perbedaan posisi, melainkan juga mempersatukan seluruh anggota DK PBB.

Beberapa elemen utama yang dimuat Resolusi 2538 (2020) antara lain menambah jumlah personil perempuan yang tergabung dalam misi PBB, kerjasama pelatihan dan pengembangan kapasitas, pembentukan jejaring dan database personil perempuan, peningkatan keselamatan dan keamanan, penyediaan sarana dan fasilitas khusus bagi personil perempuan, serta kerjasama PBB dengan organisasi kawasan.  

“Dukungan atas inisiatif Indonesia ini tidak terlepas dari diplomasi, kredibilitas dan rekam jejak Indonesia dalam misi perdamaian PBB, termasuk kiprah personel perempuan Indonesia di berbagai misi PBB," tutur Retno Marsudi dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Kementerian Luar Negeri.

Selama ini peran pasukan perdamaian perempuan Indonesia diakui dalam upaya mendekatkan diri dengan masyarakat yang tinggal di wilayah konflik, khususnya dalam memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak. Saat ini, personil perempuan penjaga perdamaian PBB tercatat sebanyak 5.327 atau sekitar 6,4 persen dari total 82.245 personill secara keseluruhan.

Baca Juga: Timnas U-19 Bertolak ke Kroasia Jalani Latihan Selama Sebulan, Ketua PSSI: Fokus, Bersungguh-sungguh

Indonesia adalah salah satu kontributor personil perempuan terbesar yakni sebanyak 158 utusan yang bertugas dalam tujuh misi besar PBB antara lain Lebanon, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Sudan Selatan, Darfur, Mali, dan Sahara Barat.

Sejak tahun 1999, Indonesia telah mengirim lebih dari 570 personel perempuan ke berbagai misi pemeliharaan perdamaian PBB.

Pertemuan DK PBB yang dipimpin Indonesia pada tanggal 28 Agustus 2020 lalu juga mengesahkan resolusi DK PBB tentang perpanjangan mandat pasukan perdamaian di Lebanon (UNIFIL) serta resolusi mengenai misi PBB di Somalia (UNSOM).

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Kementerian Luar Negeri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah