Network
PR DEPOK - Pemerintah Negeri Ginseng, Korea Selatan dikabarkan akan menyediakan fasilitas berupa tes kesehatan mental bagi semua guru sekolah yang membutuhkan.
Dalam jangka panjang, pemerintah Korea Selatan akan merancang sebuah alat tes psikologi eksklusif untuk memeriksa kesehatan mental para guru atau staf pengajar secara teratur. Adapun hal ini disampaikan langsung oleh para pejabat Korea Selatan pada hari Jumat waktu setempat.
Sebagaimana diberitakan The Korea Times yang dikutip Pikiran-Rakyat.Depok.com, rencana tersebut dirilis bersama oleh Kementerian Pendidikan dan Kesehatan Korea Selatan, di tengah kekhawatiran akan depresi kolektif dalam komunitas guru.
Baca Juga: Mantap Pisan! Ini Dia 6 Rekomendasi Bakso Terenak yang Laris di Majalengka, Catat Alamatnya
Mengingat serangkaian kasus bunuh diri yang dilakukan oleh para guru yang tertekan oleh orang tua murid yang bersikap kasar hingga murid-murid yang sulit diatur.
Dalam salah satu laporan kasus terbaru, seorang guru berusia 40-an tahun diduga melakukan bunuh diri di pusat kota Daejeon pada awal September lalu, setelah menerima keluhan yang tak henti-hentinya selama empat tahun dari orang tua murid yang ia disiplinkan karena perilakunya yang sulit diatur selama di kelas.
Di bawah rencana bantuan tersebut, fasilitas tes kesehatan mental akan tersedia untuk semua guru dalam semester kedua yang sedang berlangsung, dan juga bagi mereka yang membutuhkan akan diberikan program konseling di pusat perawatan nasional untuk guru atau psikoterapi di pusat kesehatan swasta.
Baca Juga: Mantap Pisan! Ini Dia 6 Rekomendasi Bakso Terenak yang Laris di Majalengka, Catat Alamatnya
Tes tersebut akan dilakukan secara daring atau dilakukan di Pusat Kesehatan Mental Kementerian Kesehatan dan atau di Pusat Perawatan Guru di seluruh Korea Selatan, dengan prioritas diberikan kepada guru taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan guru pendidikan khusus yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami tekanan dan menderita depresi hingga trauma.
Kementerian Kesehatan Korea Selatan juga berencana untuk menyediakan fasilitas kesehatan berupa layanan konseling keliling bagi para guru dengan mengirimkan bus-bus yang membawa para spesialis konseling ke sekolah-sekolah yang membutuhkan.
Kedepannya, pemerintah Korea Selatan juga dikabarkan akan mengembangkan alat tes psikologi khusus untuk para guru atau staf pengajar, dan melakukan tes secara rutin setiap dua tahun sekali.
Hal ini menandai pertama kalinya pemerintah setempat berusaha untuk merancang alat tes kesehatan mental untuk kelompok kejuruan tertentu.
"Memulihkan kesehatan mental guru sekolah adalah titik awal menuju normalisasi pendidikan publik," kata Menteri Pendidikan Korea Selatan, Lee Ju-ho. Ia berjanji untuk mempertahankan tim khusus yang didedikasikan untuk mendukung para guru yang mengalami kesulitan, hingga yang mengalami depresi.***
