Pejabat Kesehatan AS Setujui Penggunaan Pil yang Pertama untuk Obati Depresi Setelah Melahirkan

- 5 Agustus 2023, 21:05 WIB
Ilustrasi - Pejabat kesehatan AS telah menyetujui penggunaan pil yang pertama untuk mengobati depresi setelah melahirkan.
Ilustrasi - Pejabat kesehatan AS telah menyetujui penggunaan pil yang pertama untuk mengobati depresi setelah melahirkan. /Freepik/Jcomp/

PR DEPOK – Pejabat kesehatan federal AS telah menyetujui penggunaan pil pertama yang secara khusus dimaksudkan untuk mengobati depresi berat setelah melahirkan.

Food and Drug Administration, atau FDA dari AS, pada hari Jumat memberikan persetujuan obat, Zurzuvae, untuk orang dewasa yang mengalami depresi berat terkait persalinan atau kehamilan.

Terkait penggunaannya, pil untuk mengobati depresi setelah melahirkan itu diminum sekali sehari selama 14 hari.

“Memiliki akses ke pengobatan oral akan menjadi pilihan yang bermanfaat bagi banyak wanita yang menghadapi perasaan ekstrem, dan terkadang mengancam jiwa,” kata Dr. Tiffany Farchione, direktur obat psikiatri FDA, dalam sebuah pernyataan yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari AP News.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, dan Sagitarius 6 Agustus 2023: Dapat Mencapai Banyak Hal, Keuangan Menguat

Depresi pascapersalinan memengaruhi sekitar 400.000 orang per tahun, dan meskipun sering berakhir dengan sendirinya dalam beberapa minggu, dapat berlanjut selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Perawatan standar termasuk konseling atau antidepresan, dapat memakan waktu berminggu-minggu untuk bekerja dan tidak membantu semua orang.

Pil baru dari Sage Therapeutics, yang memiliki obat infus serupa yang diberikan secara intravena selama tiga hari di fasilitas medis. FDA menyetujui obat itu pada tahun 2019, meskipun tidak banyak digunakan karena harganya yang mahal dan logistik untuk mengelolanya.

Persetujuan pil FDA didasarkan pada dua studi perusahaan yang menunjukkan wanita yang menggunakan Zurzuvae memiliki lebih sedikit tanda depresi selama periode empat hingga enam minggu jika dibandingkan dengan mereka yang menerima pil palsu.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x