Network
PR DEPOK - Media Brasil melaporkan bahwa kebakaran di sebagian hutan hujan Amazon terjadi sekitar 5 persen pada sepanjang Bulan Agustus.
Data tersebut didapat dari situs web badan penelitian luar angkasa milik Pemerintah Inpe yang belum diperbaiki.
Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, seorang ilmuwan senior Alberto Setzer terlibat dalam pembuatan data kebakaran resmi, mengatakan pelaporan data akhir tertunda karena adanya kesalahan pada satelit National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Baca Juga: Berlangganan Spotify Premium Kini Bisa Bayar Pakai GoPay, Berikut Langkah Mudah Lakukan Transaksinya
Menurut ilmuwan yang bertanggung jawab atas angka tersebut, data resmi bulan Agustus terkait jumlah kebakaran di hutan Amazon perlu diperbaiki.
Hal tersebut dilakukan karena kemungkinan terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya.
Dengan kata lain kobaran api melonjak ke level tertinggi selama satu dekade.
Baca Juga: Serang Petugas Saat Proses Penggeledahan, Bandar Sabu di Surabaya Tewas Ditembak
Kemungkinan setelah masalah tersebut diperbaiki, Setzer mengatakan jika dibandingkan dengan bulan Agustus tahun lalu angka kebakaran meningkat sekitar 1 persen dan 2 persen pada Agustus 2020.
"Saya kira angkanya akan naik. Dari jumlah api, piksel api akan meningkat. Mungkin sekitar 1 hingga 2 persen," ucap Setzer mengacu pada titik panas yang tercatat pada citra satelit.
