Perang Israel dan Gaza: Negara dan Organisasi Internasional Mana yang Bisa Membawa Perdamaian?

- 11 Oktober 2023, 09:06 WIB
Konflik kembali terjadi antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza.
Konflik kembali terjadi antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza. /Yousef Masoud/AP via Aljazeera

PR DEPOK - Sekretaris Jenderal PBB mengatakan bahwa dirinya sangat tertekan dengan pengepungan total yang dilakukan Israel di Jalur Gaza pada hari keempat dengan serangan yang mematikan tersebut.

 

Sementara itu, dilansir dari Al Jazeera yang dikutip PikiranRakyat.com, Rabu, 11 Oktober 2023 menjelaskan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pengeboman baru saja dimulai setelah setidaknya 900 warga Israel tewas dalam serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Sabtu kemarin.

Diketahui jika sebagian besar dari negara-negara Barat enggan menyerukan Israel untuk memperlambat respon militer brutalnya terhadap warga di Jalur Gaza. Dari artikel ini dimuat telah lebih dari 700 warga Palestina tewas dalam pengeboman hebat selama tiga hari berturut-turut.

Kemudin kurang lebih 2,4 juta warga Palestina yang tinggal di sana tidak punya tempat tinggal di tengah blokade darat, laut, dan udara yang digencarkan militer Israel. Lantas bisakah komunitas internasional melakukan intervensi untuk menghentikan Israel menerapkan hukuman kolektif terhadap warga Palestina di Gaza?

Baca Juga: Ramalan Shio Kelinci, Naga, dan Ular pada Rabu, 11 Oktober 2023: Lakukan Aktivitas yang Merangsang Pikiran

“Saya pikir masih terlalu dini untuk membicarakan mediasi, karena saat ini Israel bereaksi berdasarkan kemarahan dan balas dendam,” ujar Profesor Mahjoob Zweiri, direktur Pusat Studi Teluk di Universitas Qatar, kepada Al Jazeera yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com.

Untuk itu, berikut ini adalah tinjauan lebih dekat terhadap negara-negara dan organisasi internasional yang mungkin berperan sebagai pembawa perdamaian.

Liga Arab

Para menteri luar negeri Liga Arab akan bertemu pada hari ini dalam pertemuan puncak darurat. Sesi luar biasa tersebut diminta oleh delegasi Palestina, seperti yang dinyatakan Liga Arab.

Baca Juga: Maknyuss tenan! 5 Mie Ayam Paling Nikmat di Kota Malang dengan Mie yang Kenyal

Sekretaris Jenderal Hossam Zaki menyampaikan untuk para menteri akan membahas upaya Arab untuk “menghentikan agresi Israel” di Gaza. Kemungkinan hasil pertemuan hari ini masih belum jelas.

Zweiri berujar bahwa Liga Arab tidak punya peran apa pun terhadap isu ini. Ia juga mengatakan, “Ini merupakan cerminan dari pemerintahan Arab yang terfragmentasi. Ia tidak memiliki alat.”

China

Diketahui bahwa Beijing menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik dan menyerukan “calm”. Saat ini Para pengamat bertanya-tanya apakah Tiongkok akan mencoba mempromosikan dirinya sebagai pembawa perdamaian regional setelah negara itu berhasil menjadi perantara pemulihan hubungan antara Iran dan Arab Saudi.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Nasi Goreng yang Enaknya Juara Banget di Bojongsari, Simak Lokasinya

Pada bulan April yang lalu, menteri luar negeri Tiongkok saat itu, Qin Gang, mengatakan kepada para menteri luar negeri Israel dan Palestina bahwa Tiongkok siap memfasilitasi upaya menuju perundingan perdamaian.

Tiongkok mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina, berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 dan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina yang berdaulat. Mereka juga mengadvokasi bantuan pembangunanan internasional untuk Palestina.

Mesir

Saat ini Kairo telah bertindak sebagai mediator antara Israel dan kelompok Palestina dalam konflik sebelumnya, namun Zweiri mengatakan pihaknya akan berusaha menjauhkan diri dari meningkatnya situasi di Gaza.

Baca Juga: 11 Link Twibbon Hari Anak Perempuan Sedunia 11 Oktober 2023 yang Lucu dengan Desain Terbaru

“Mereka ingin menjauhkan diri dari apa yang terjadi karena. Mesir akan mengadakan pemilu,” ujarnya.

Eropa

Para pemimpin negara Eropa termasuk Perancis dan Jerman mengutuk serangan Hamas dan menunjukkan solidaritas dengan Israel.

Tanggapan awal Uni Eropa terhadap konflik ini adalah dengan mengumumkan penghentian segera bantuan pembangunan untuk Palestina. Kemudian mereka mengatakan akan meninjau bantuan tersebut, bukan menangguhkannya.

Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, dan Macan Rabu, 11 Oktober 2023: Ambil Waktu Rileks dan Bersenang-senang

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albarez mengatakan tindakan seperti itu tidak dapat diterima dan kerja sama harus dilanjutkan.

“Kita tidak bisa menyamakan Hamas, yang masuk dalam daftar kelompok teroris Uni Eropa, dengan penduduk Palestina, Otoritas Palestina, atau organisasi-organisasi PBB yang hadir di lapangan,” katanya kepada stasiun radio Spanyol Cadena SER pada Selasa pagi kemarin.

Iran

Kemungkinan peran Iran dalam mediasi masih belum jelas. Pemimpin Tertingginya, Ali Hosseini Khamenei mengatakan pada hari Selasa kemarin, “Kami tentu saja membela warga Palestina. Kita cium kening dan lengan para pejuang dan pemuda pemberani Palestina, iya betul."

Baca Juga: Ini Dia 3 Teh yang Baik Diminum oleh Pengidap Diabetes

“Tetapi mereka yang mengatakan orang-orang non-Palestina berada di balik tindakan ini, mereka tidak mengenal orang-orang Palestina dengan baik. Mereka telah meremehkan bangsa Palestina. Itu adalah kesalahan mereka.” tuntasnya.

Qatar

Qatar menyampaikan jika negara di teluk ini dikenal karena upaya mediasinya dalam konflik Palestina-Israel dan bantuan berkelanjutannya ke Gaza, yang telah dikepung Israel selama 16 tahun.

“Prioritas kami adalah mengakhiri pertumpahan darah, membebaskan para tahanan dan memastikan konflik dapat diatasi tanpa adanya dampak regional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed al-Ansari.

Baca Juga: 7 Seblak Enak di Kanigoro yang Paling Digemari Warga Lokal, Simak Lokasinya

Russia

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan pembentukan negara Palestina adalah solusi “paling dapat diandalkan” untuk perdamaian di Israel dan pertempuran saja tidak akan menjamin keamanan.

Turkiye

Presiden Recep Tayyip Erdogan meminta pejuang Hamas dan angkatan bersenjata Israel untuk menghentikan kekerasan dan menawarkan untuk menjadi penengah. Jika perundingan perdamaian ingin dimulai, Zweiri yakin Turki dan Qatar akan berperan aktif.

Baca Juga: Kapolrestabes Semarang Tanggapi Soal Foto Pertemuan antara Firli Bahuri dan SYL

“Saya berasumsi demikian karena mereka berdua mempunyai komunikasi dengan Hamas dan Israel, dan kita harus melihat siapa yang mampu berbicara dengan kedua belah pihak.” tutur Zweiri.

PBB

Sebagai bagian dari upaya mediasi sebelumnya, beberapa minggu sebelum serangan hari Sabtu, PBB terlibat dalam diplomasi untuk mencoba mencegah konfrontasi bersenjata baru antara Israel dan Hamas.

Utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland bertemu dengan para pejabat Hamas di Gaza dan menulis di X: “PBB sedang berbicara dan bekerja dengan semua pihak untuk meningkatkan kehidupan masyarakat di Gaza, khususnya mereka yang paling rentan.”

Baca Juga: 10 Soto Termantap di Bojongsari, Dijamin Nambah, Simak Lokasinya

Amerika Serikat

Amerika Serikat sebagai sekutu terdekat Israel telah menjanjikan dukungan yang kuat dan tak tergoyahkan kepada Israel dan mengatakan akan mengirimkan amunisi saat negara itu memindahkan kapal dan pesawat militernya lebih dekat ke Israel.

Koresponden senior dari aljazeera.com, John Hendren, yang melaporkan dari Washington, DC, mengatakan pembicaraan mengenai diplomasi dan solusi dua negara masih tertunda untuk saat ini.

Washington mengatakan pihaknya menginginkan negara Palestina di masa depan, namun gagal meyakinkan Israel, yang menerima bantuan militer tahunan senilai 3 miliar dolar Amerika Serikat, untuk menghormati perjanjian yang ditandatangani dengan Palestina.

Baca Juga: Jakarta Diguyur Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG 11 Oktober 2023

Perluasan pemukiman di tanah Palestina dan kekerasan terhadap pemukimnya telah meningkat, terutama di bawah pemerintahan sayap kanan ekstrim yang dipimpin oleh Netanyahu.

Zweiri mengatakan reaksi AS sangat mengejutkan. “Mereka pada dasarnya mengizinkan Israel melakukan apa yang mereka inginkan di Gaza.” tuntasnya.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah