Tragedi di Perbatasan: Wartawan Reuters Tewas dalam Serangan Rudal Israel, 6 Lainnya Terluka

- 14 Oktober 2023, 12:23 WIB
Wartawan Reuters dikabarkan tewas dalam serangan rudal di Israel,  6 lainnya terluka
Wartawan Reuters dikabarkan tewas dalam serangan rudal di Israel, 6 lainnya terluka /Committee to Protect Journalists

PR DEPOK - Sebuah peristiwa tragis terjadi di perbatasan selatan Lebanon pada Jumat lalu, ketika sekelompok wartawan, termasuk dari Al Jazeera dan Agence France-Presse, menjadi korban serangan rudal dari arah Israel.

 

Dalam kejadian ini, seorang wartawan video dari Reuters tewas dan enam wartawan lainnya mengalami luka-luka.

Kelompok wartawan tersebut, termasuk dari Al Jazeera dan Agence France-Presse, sedang bekerja di dekat Alma al-Shaab, dekat perbatasan Israel, di mana militer Israel dan milisi Lebanon Hezbollah telah saling berbalas tembakan dalam bentrokan perbatasan.

Pernyataan Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, dan seorang anggota parlemen dari kelompok Hezbollah menyeret Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Baca Juga: Bansos BPNT Oktober 2023 Cair Hari Ini, Cara Cairkan Bansos dan Cek Penerimanya

Namun, respons dari Pasukan Pertahanan Israel terhadap permintaan komentar belum langsung terjadi. Gilad Erdan, utusan Israel untuk PBB, mengeluarkan pernyataan selama briefing pada Jumat:

"Tentu saja, kami tidak pernah ingin mengenai atau membunuh atau menembak wartawan yang melakukan pekerjaannya. Tapi, Anda tahu, kami berada dalam keadaan perang, hal-hal bisa terjadi. Dia menambahkan bahwa negara akan menyelidiki." kata Najib Mikati, dikutip PikiraranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Pasukan Pertahanan Israel tidak segera merespons permintaan komentar atas pernyataan Kanso.

Erdan, utusan PBB Israel, menyatakan komitmen untuk mengurangi dan menghindari korban sipil dalam situasi konflik. Dia menyampaikan penyesalan dan empati atas kejadian tersebut, bersumpah untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: 6 Warung Sate Terkenal Enak Kata Warga Sekitar di Pekalongan, Cus OTW ke Alamat Ini

Erdan juga menegaskan bahwa saat ini masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan definitif mengenai apa yang terjadi di lapangan. Sementara itu, Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon, sebagai unit yang bertanggung jawab atas pemeliharaan perdamaian di perbatasan antara Lebanon dan Israel, menyatakan duka cita mereka terhadap berita tersebut.

Mereka mendesak agar penembakan segera dihentikan, menyadari potensi eskalasi yang dapat berujung pada situasi yang sulit diatasi. Dalam pernyataan mereka, diungkapkan bahwa perlunya menghentikan kejadian tersebut untuk mencegah eskalasi yang semakin tidak terkendali.

"Kami selalu berusaha untuk mengurangi dan menghindari korban sipil," kata Erdan, utusan PBB Israel, kepada wartawan dalam briefing.

"Kami menyesalinya. Kami merasa menyesal. Dan kami akan menyelidiki itu. Saat ini, masih terlalu dini untuk menyebut apa yang terjadi di sana," katanya.

Baca Juga: Link Cek Hasil Penerima Bansos BPNT Oktober 2023, Lengkap Cara Cairkan Dananya

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon, sebuah unit penjaga perdamaian yang patroli perbatasan Lebanon dengan Israel, mengatakan mereka bersedih atas berita tersebut dan meminta agar penembakan dihentikan.

"Potensi eskalasi ini untuk meluas di luar kendali sangat jelas, dan itu harus dihentikan," kata mereka dalam sebuah pernyataan.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah