Update Perang Hamas vs Israel: Gaza Darurat Tim Medis Gegara Banyak Korban Tewas

- 16 Oktober 2023, 16:51 WIB
Pria Palestina Mohammad Abu Daqa selamat dari serangan Israel yang menewaskan 8 anggota keluarganya. Begini kondisi di Gaza.
Pria Palestina Mohammad Abu Daqa selamat dari serangan Israel yang menewaskan 8 anggota keluarganya. Begini kondisi di Gaza. /Ibraheem Abu Mustafa/Reuters/

PR DEPOK - Kondisi Palestina pasca dibom Israel tanpa henti semakin memprihatinkan. Jalur Gaza dikabarkan darurat tim medis.

Para pejabat di Gaza, meminta bantuan tim medis untuk menyelamatkan warga sipil yang terluka akibat serangan Israel.

Sebagaimana dikutip Al-Jazeera, para pejabat di Gaza meminta bantuan kepada organisasi internasional, agar mengirimkan bantuan pekerja sukarela dalam bidang medis.

Baca Juga: Tiada Banding! 5 Nasi Goreng di Magelang Rating Tinggi, Cek Lokasinya

"Kami menyerukan kepada dunia, organisasi internasional, dan bantuan tindakan darurat untuk mengirimkan delegasi medis sukarela dari semua spesialisasi untuk menyelamatkan warga sipil yang terluka di Jalur Gaza," kata Dr. Marwan Abu Saada, Direktur Jenderal Kerja Sama Internasional, pada Senin, 16 Oktober 2023.

Diungkap Direktur Rumah Sakit Shifa, Dr. Mohammed Abu Salmiya, tim medis begitu kelelahan karena banyak korban jiwa berjatuhan.

Korban jiwa dalam perang Hamas vs Israel, tidak hanya menimpa warga sipil. Namun, staf medis pun, menjadi sasaran.

Baca Juga: Terbaik! Inilah 6 Warung Seblak Paling Nikmat dan Hot di Cilacap Lengkap dengan Alamatnya

"Tim medis kami sangat kelelahan dan kehabisan tenaga karena banyaknya korban dan cedera serta sasaran langsung terhadap staf medis dan keluarga mereka, karena kru ini terbunuh atau terpaksa mengungsi," ungkap Dr. Mohammed Abu Salmiya.

Selain kekurangan tim medis, wilayah terdampak mengalami pemadaman listrik. Juga, rumah sakit di Gaza darurat bahan bakar untuk alat generator.

UNRWA menjelaskan, seluruh rumah sakit di jalur Gaza hanya memiliki waktu 24 jam dalam menjalankan generator eksternal.

Baca Juga: Cicipi yuk 5 Soto Ayam Paling Rekomen di Kabupaten Boyolali, Cek Alamatnya

Generator tersebut diketahui memerlukan bantuan listrik, agar tetap menyala. Akan tetapi, rumah sakit di jalur Gaza hanya memanfaatkan cadangan bahan bakar yang pemakaiannya terbatas.

Kata pihak Rumah Sakit Nasser, Youmna ElSayed, ribuan orang datang dari kota Gaza dan wilayah utara untuk menetap, karena tidak ada tempat tinggal.

Lebih lanjut, rumah sakit tersebut menjadi penampung pertama ribuan korban perang yang meninggalkan rumahnya di Khan Younis, lantaran dibom.

Baca Juga: Estetik Banget Buat Foto! 5 Rekomendasi Cafe Paling Hits di Jepara

Sementara itu, pada Senin, 16 Oktober 2023, Israel hanya menyediakan 20 persen kebutuhan air untuk Gaza. Air tersebut nantinya bakal ditampung menggunakan tangki.

Sejumlah tangi berisi air terlerak di perbatasan, cara membawanya pun harus menggunakan truk yang membutuhkan bahan bakar. Namun, pasokan bahan bakar saat ini, telah diputus Israel.

Tidak hanya memutus bahan bakar, pompa air yang membutuhkan aliran listrik menjadi terhambat, karena Israel memutusnya.***

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah