Siapa Hamas Sebenarnya? Kelompok Palestina yang Melawan Israel

- 31 Oktober 2023, 16:54 WIB
Penjelasan tentang Hamas, organisasi asal Palestina yang memiliki misi melawan Israel.
Penjelasan tentang Hamas, organisasi asal Palestina yang memiliki misi melawan Israel. /REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA

PR DEPOK - Hamas dari akronim frase bahasa Arab yang artinya Gerakan Perlawanan Islam didirikan pada 1987 oleh Syekh Ahmad Yasin.

 

Hamas memiliki ideologi Nasionalisme dan Islamisme. Gerakan ini didirikan oleh Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi Islamis yang didirikan di Mesir pada tahun 1920-an.

Hamas menginginkan seluruh wilayah antara Laut Mediterania dan Sungai Yordan, termasuk negara modern Israel, Tepi Barat dan Gaza.

Hamas menolak untuk mengakui Israel, dan menentang perjanjian perdamaian Oslo antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel di pertengahan tahun 1990-an.

Baca Juga: 7 Pilihan Warung Mie Ayam dan Bakso Paling Nikmat dan Favorit di Sidoarjo, Berikut Alamat Lengkapnya

Hamas terkadang menawarkan untuk gencatan senjata dalam jangka yang panjang, namun Israel menganggap semua ini tipu muslihat.

Hamas ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Mesir, dan Jepang.

Sementara, negara-negara lain seperti Swiss, Norwegia, Rusia, Brasil, Turki, dan Cina, tidak memasukkannya.

Hamas menganggap dirinya sebuah gerakan politik. Mereka memohon kepada Pengadilan Uni Eropa untuk menghapusnya dari daftar kelompok teroris Uni Eropa, yang sudah tercatat sejak 2001.

Baca Juga: Menggugah Selera! Ini 10 Tempat Makan Soto Terpopuler di Malang Jawa Timur, Bikin Nagih Banget

Pada 2014, Pengadilan untuk sementara mendesak Uni Eropa untuk menghapus Hamas dari daftar teroris.

Namun pada akhirnya diputuskan pada tahun 2019 bahwa Hamas harus tetap berada dalam daftar tersebut.

Hamas telah menguasai Jalur Gaza sejak 2007. Setelah perang saudara dengan pasukan yang setia kepada gerakan Fatah yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas.

Pengambilalihan Gaza oleh Hamas terjadi setelah kemenangannya dalam pemilihan parlemen Palestina pada tahun 2006.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok, 1 November 2023: Pertahankam Fokusmu, Maka Semuanya Akan Mudah Dilewati

Sejak saat itu, telah terjadi banyak putaran konflik dengan Israel, yang seringkali melibatkan serangan roket Hamas dari Gaza ke Israel atau sebaliknya.

Hamas memiliki sayap bersenjata yang disebut Brigade Izz el-Deen al-Qassam. Hamas bukanlah kelompok jihadis pada umumnya, tidak seperti halnya Al-Qaeda atau ISIS.

Hamas, seperti Ikhwanul Muslimin di Mesir, meningkatkan aktivitas kekerasan sebagai strategi untuk menyertai negosiasi politik.

Di Palestina, Hamas juga beroperasi sebagai partai politik. Puncak dari situasi ini terjadi pada tahun 2006.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Horor dan Angker di Jawa Barat, Salah Satunya Rumah Pengabdi Setan

Hamas ikut serta dalam Pemilu Palestina, bersaing dengan partai besar lainnya yang lebih sekuler, Al-Fatah, dan menang dengan suara mayoritas.

Namun masyarakat internasional tidak mengakui hasil Pemilu tersebut dan krisis internal besar lainnya pun terjadi.

Krisis belum sepenuhnya terselesaikan hingga kini, dan membuat Al-Fatah berkuasa di Tepi Barat sementara Hamas, secara de facto, berkuasa di Gaza.

Hamas mencirikan kegiatan bersenjatanya sebagai perlawanan terhadap pendudukan Israel.

Baca Juga: 4 Pilihan Tempat Makan Sate Empuk dan Sedaap di Malang, Kunjungi Lokasinya di Sini

Hamas memiliki basis di seluruh Gaza, tetapi juga memiliki anggota di seluruh Tepi Barat yang diduduki Israel.

Banyak pemimpin dan pejuangnya sekarang diperkirakan bersembunyi di terowongan bawah tanah di Gaza.

Meskipun merupakan kelompok Muslim Sunni, Hamas adalah bagian dari aliansi regional yang terdiri dari Iran, Suriah, dan kelompok Islam Syiah Hizbullah di Lebanon.

Hamas telah menerima uang, senjata, dan pelatihan dari Iran, tetapi juga memiliki jaringan penggalangan dana di seluruh dunia.

Baca Juga: Link Nonton A Good Day to be a Dog Episode 4 Sub Indo: Perkembangan Hubungan Hae Na dan Seo Won

Meskipun basis kekuatannya ada di Gaza, Hamas juga memiliki pendukung di seluruh wilayah Palestina, dan pemimpin yang tersebar di seluruh Timur Tengah, termasuk di Qatar.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: The Conversation Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah