Pilih Latar Xinjiang yang Jadi Kamp Tahanan Muslim Uighur, Film Mulan Milik Disney Terancam Diboikot

- 10 September 2020, 18:56 WIB
Film Mulan.
Film Mulan. /VOX

PR DEPOK – Baru-baru ini pembuatan ulang film Disney yakni “Mulan” menuai kecaman dari kelompok muslim Uighur di Tiongkok.

Kecaman ini didasari oleh pemilihan lokasi pembuatan film tersebut yang sebagian mengambil latar Xinjiang, wilayah yang selama ini kawasan muslim Uighur hidup di bawah penindasan Pemerintah Tiongkok seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari New York Times.

Seperti diketahui, Xinjiang merupakan wilayah Tiongkok yang dijadikan tempat penahanan muslim Uighur di kamp-kamp masal.

Kritik atas pengambilan latar Xinjiang dalam film “Mulan” juga telah menyebar hingga ke anggota parlemen Amerika Serikat.

Kegaduhan ini menjadi salah satu bukti bahwa film “Mulan” sudah berubah menjadi magnet kemarahan beberapa pihak atas kebijakan Partai Komunis Tiongkok yang mempromosikan nasionalisme serta chauvinism etnis Han.

Baca Juga: Tinggalkan Asrama Selama Lockdown, Kura-kura Peliharaan Ditemukan Sudah Menjadi Tulang-belulang

Kemarahan ini mulai meledak pada Senin 7 September 2020, saat beberapa pengguna media sosial memperhatikan bahwa dalam kredit film tersebut, Disney berterima kasih kepada delapan entitas pemerintah di Xinjiang, wilayah di Far West China yang merupakan tempat tinggal kelompok Uighur.

Untuk diketahui, Uighur adalah etnis minoritas berbahasa Turki yang kebanyakan penduduknya beragama islam. Mereka telah tinggal selama bertahun-tahun di bawah pengawasan dan penindasan yang semakin meluas di wilayah Xinjiang.

Sementara itu, entitas yang disebutkan dalam kredit film “Mulan” termasuk biro polisi di Turpan, dan Jalur Sutra kuno di Xinjiang Timur, yang dihuni oleh banyak etnis Uighur.

Bulan Oktober lalu, Presiden Donald Trump menempatkan biro polisi dan organisasi kepolisian lainnya di Xinjiang dalam daftar hitam. Hal ini berarti perusahaan di Amerika Serikat dilarang menjual atau memasok produk kepada mereka.

Baca Juga: Jokowi Bentuk Timnas Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19, DPR: Perlu Diapresiasi, Meski Telat

Beberapa politisi di Amerika Serikat juga mulai melayangkan surat-surat kritikan terhadap Disney.

Seperti yang disampaikan oleh Mike Gallagher, Republikan Wisconsin, melalui akun Twitter miliknya.

Sementara Partai Komunis Tiongkok melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang, @Disney malah berterima kasih kepada empat departemen propaganda yang berbohong kepada dunia tentang kejahatan ini"

"Ia juga berterima kasih kepada Biro Keamanan Publik Turpan, yang ada di daftar entitas atas perannya dalam kekejaman ini,” tulis Mike Gallagher.

Selain isu muslim Uighur, film yang dirilis pada 4 September 2020 ini juga sempat mendapatkan kecaman beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Dikabarkan Minta Semua Gubernur Tiru Kerja Keras Anies Baswedan Selamatkan Ekonomi

Kecaman tersebut terkait seruan untuk memboikot film tersebut oleh para pendukung protes anti pemerintah Hongkong.

Aksi boikot ini disuarakan setelah salah seorang bintang film tersebut, Liu Yifei, mengatakan dia mendukung polisi kota, yang telah dikritik karena menggunakan kekerasan terhadap pro-demonstran demokrasi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x