Upayakan Solusi Damai Palestina-Israel, Pemimpin Dunia Berencana Melanjutkan Diplomasi Tahun 1993

- 8 November 2023, 15:53 WIB
Ilustrasi Palestina dan Israel. Tentara Israel kembali melakukan serangan kepada warga Palestina yang telah berkumpul di Kota Tua al-Quds.
Ilustrasi Palestina dan Israel. Tentara Israel kembali melakukan serangan kepada warga Palestina yang telah berkumpul di Kota Tua al-Quds. /Pixabay/Jorge Villalba

Baca Juga: 7 Mie Ayam yang Bikin Ketagihan di Kabupaten Karanganyar, Cek Alamatnya

Sementara itu, Yerusalem adalah tantangan besar lainnya. Warga Palestina memandang Yerusalem Timur, yang dianeksasi oleh Israel, sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan. Situasi ini semakin diperumit dengan keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada tahun 2017.

Apakah Solusi Dua Negara Mungkin Terjadi?

Sebelum terjadinya perang baru-baru ini, pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat merupakan salah satu hambatan paling mendesak menuju perdamaian bagi warga Palestina.

Ketika kekerasan pemukim meningkat, warga Palestina di Tepi Barat khawatir akan adanya pengungsian baru

Profesor SOAS Achar mengatakan bahwa perjanjian Oslo tidak memuat ketentuan untuk menghentikan pembangunan permukiman, yang telah meledak dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Rasanya Juara! 7 Bakso Paling Enak yang Ada di Demak, Cek Alamatnya di Sini

“Agar Palestina menerima solusi dua negara, diperlukan penarikan penuh dari pemukiman tersebut,” katanya.

Yossi Mekelberg dari lembaga pemikir Chatham House yang berbasis di London, mencatat bahwa penarikan Israel terhadap 8.000 pemukim dari Gaza pada tahun 2005 justru “merobek masyarakat Israel.”

Satu dekade kemudian, banyak warga Israel yang melihat penarikan diri dari Gaza sebagai sebuah kesalahan besar

Sementara itu, Mark LeVine, seorang profesor sejarah dan ketua program studi global Timur Tengah di Universitas California di Irvine, mengatakan solusi dua negara memang sulit dilakukan. Namun, masih bisa dilakukan dalam bentuk ‘negara paralel’.

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah