Network
PR DEPOK – Dari krisis energi hingga makanan saat ini telah dialami oleh para pengungsi di Gaza, Palestina. Selain hal tersebut, krisis air bersih juga dialami para warga Palestina yang mengungsi.
Karena penuhnya pengungsian para warga Palestina terpaksa mengandalkan air laut untuk mandi dan mencuci baju.
Salah satu pengungsian yang dikelola oleh Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) adalah berada di pusat pemerintahan Deir al-Balah yaitu di Sekolah Dasar Alif. Kamp pengungsian ini berada di selatan Gaza dan sangat dekat dengan laut.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Pilihan Bakmi di Sukabumi yang Maknyus, Ini Lokasinya
Hal tersebut membuat seorang perempuan bernama Andaleeb al-Zaq, berpindah ke kamp pengungsian sekolah dasar Alif agar dapat air untuk membersihkan diri dan juga mencuci baju. Selain itu dia sangat bersyukur pindah kamp pengungsian karena bisa melihat pemandangan laut yang bersih.
“Ini merupakan perubahan pemandangan yang bagus, yang sebelumnya dari kekacauan dan kekotoran sekolah tempat kami tinggal,” ucap Andaleeb al-Zaq, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljaazera.
Walaupun mendapatkan air laut untuk membersihkan diri dan mencuci baju, kamp pengungsian sekolah dasar Alif ini sudah sangat penuh. Setidaknya setiap kelas terdapat 80 orang pengungsi dan di lapangan sekolah didirikan juga tenda, total pengungsi di kamp tersebut sekitar 8.000 orang.
Sekolah dasar Alif ini dekat dengan laut Mediterania, kurangnya air bersih di pengungsian tersebut membuat para pengungsi menggunakan air laut untuk mandi dan mencuci baju. Hal ini menjadi wajar dan para anak-anak juga ada yang berenang dan bermain di pantai.
