Baca Juga: Rekomendasi 7 Bakso Enak dan Terkenal di Mojokerto, di Sini Alamatnya
Woodward menegaskan, tindakan Dewan Keamanan PBB menyerukan jeda kemanusiaan selama beberapa hari sudah tepat, karena hal itu diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para aktivis kemanusiaan.
Namun pada kesempatan yang sama, Rusia tidak memberikan suaranya dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB tersebut, karena didalamnya tidak ada gencatan senjata. Bukan mempersoalkan Hamas menyerang Israel.
Perwakilan Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya mengatakan Rusia tidak memberikan suara untuk mendukung resolusi tersebut, karena tidak adanya seruan untuk melakukan gencatan senjata segera.
"Ini adalah keharusan utama. Setiap tindakan kemanusiaan membutuhkan penghentian pertempuran dengan segera," kata Nebenzya.
Baca Juga: Jadi Korban Penipuan Tiket Coldplay, Susan Sameh: Uangnya Diambil Sama Pelaku
Dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB mengenai rencana resolusi yang dipimpin Malta, juga menyerukan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas dan kelompok-kelompok lain.
Resolusi tersebut juga menuntut semua pihak untuk mematuhi hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, pada perlindungan warga sipil dan paling utama anak-anak.
Dalam pembicaraan ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan kepada Dewan Keamanan mengenai implementasi resolusi ini pada pertemuan Dewan Keamanan berikutnya mengenai situasi di Timur Tengah.
Sementara itu, Dewan PBB menolak proposal Rusia untuk mengubah resolusi tersebut dengan memasukkan gencatan senjata kemanusiaan yang mengarah pada penghentian permusuhan.