Network
PR DEPOK - Israel dan Hamas Palestina telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata. Hal ini diumumkan kedua belah pihak pada Rabu, 22 November 2023 pagi waktu setempat.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas Palestina berhasil dicapai setelah Qatar memediasi perundingan selama enam minggu.
Dalam pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel dijelaskan bahwa “jeda” dalam operasi militer Israel akan diperpanjang satu hari tambahan untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan. Meski demikian, tidak disebutkan kapan gencatan senjata akan dimulai. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan para sandera pertama harus dibebaskan dalam waktu 48 jam setelah perjanjian.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Hewan Mana yang Kamu Pilih? Ungkap tentang Masalah Utamamu dalam Hidup
Hamas juga membenarkan bahwa kesepakatan telah dicapai dengan Israel. Dalam gencatan senjata kemanusiaan ini, 150 perempuan dan anak-anak Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel dan mereka membebaskan 50 sandera perempuan dan anak-anak yang ditahan di Gaza.
Selain pembebasan sandera, Israel-Palestina juga menyepakati pengiriman kemanusiaan, penghentian serangan udara Israel di Gaza selatan, dan serangan udara di Gaza utara dibatasi hingga enam jam sehari. Menurut pernyataan Hamas, Israel juga setuju untuk tidak menangkap siapa pun di Gaza selama gencatan senjata sementara berlangsung.
“Pemerintah Israel berkomitmen untuk memulangkan semua korban penculikan. Malam ini, pemerintah menyetujui garis besar tahap pertama untuk mencapai tujuan ini. Setidaknya 50 korban penculikan perempuan dan anak-anak akan dibebaskan selama empat hari, dan selama itu akan ada jeda dalam pertempuran. Pembebasan setiap 10 korban penculikan tambahan akan menghasilkan satu hari istirahat tambahan,” bunyi pernyataan Hamas seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari The Guardian.
Baca Juga: 7 Link Twibbon Hari Menanam Pohon Indonesia, Unduh secara Gratis
Perang Berlanjut Setelah Pembebasan Sandera
Pemerintah Israel akan melanjutkan perang setelah memulangkan semua sandera. Hal ini untuk memastikan tidak ada lagi ancaman dari Hamas.
