Wabah Pneumonia Misterius Melanda China, Rumah Sakit Penuh Sesak

- 24 November 2023, 16:50 WIB
Ilustrasi - Sebuah wabah pneumonia misterius melanda China baru-baru ini yang menyebabkan rumah sakit menjadi penuh sesak.
Ilustrasi - Sebuah wabah pneumonia misterius melanda China baru-baru ini yang menyebabkan rumah sakit menjadi penuh sesak. /Pixabay.com/PIRO4D/

PR DEPOK - China, yang masih merasakan dampak mengerikan dari pandemi COVID-19, kini menghadapi ancaman baru yaitu wabah pneumonia misterius yang melanda lembaga pendidikannya. Dengan bayangan adegan-adegan mencekam dari awal pandemi Covid, perkembangan baru ini telah memicu lonjakan pasien yang masuk rumah sakit di negara tersebut.

Pada awal bulan ini, pejabat kesehatan China dari Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengadakan konferensi pers untuk mengatasi lonjakan penyakit pernapasan baru-baru ini di seluruh negeri.

Lonjakan Penyakit Pernapasan

Otoritas di China menghubungkan lonjakan penyakit pernapasan ini dengan pelonggaran pembatasan COVID-19 dan munculnya patogen-patogen yang sudah dikenal, termasuk influenza, mycoplasma pneumoniae, infeksi bakteri yang umumnya menyerang anak-anak lebih muda, virus sinisial pernapasan, dan virus penyebab COVID-19.

Baca Juga: Drakor Once Upon a Boyhood Kapan Tayang? Berikut Jadwal Tayang dan Previewnya, Im Si Wan Jadi Siswa Tangguh

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari NDTV, bahwa menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, bakteri Mycoplasma pneumoniae umumnya menyebabkan infeksi ringan pada sistem pernapasan (bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam pernapasan). Kadang-kadang bakteri ini dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih serius yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

Meskipun pneumonia yang tidak terdiagnosis tidak dibahas dalam konferensi pers NHC, pemeriksaan lebih dekat terhadap transkrip menunjukkan bahwa salah satu pembicara menyebutkan peningkatan yang terasa pada penyakit pernapasan tahun ini dibandingkan tiga tahun yang lalu.

Beijing saat ini sedang menghadapi gelombang dingin yang tak kenal lelah. Laporan media negara memprediksi bahwa suhu akan merosot, turun jauh di bawah titik beku pada hari Jumat.

Baca Juga: Susunan Pemain dan Prediksi Skor Brasil U-17 vs Argentina U-17 di Piala Dunia U-17, Siapa yang Menang?

Lonjakan infeksi pernapasan ini bersamaan dengan penurunan suhu yang baru-baru ini melanda kota, kata Wang Quanyi, wakil direktur dan ahli epidemiologi utama di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing, kepada media negara pada hari Rabu.

"Beijing saat ini menunjukkan kecenderungan adanya beberapa patogen yang berkoeksistensi," tambahnya, seperti yang dikatakan oleh agensi berita AFP.

Rumah Sakit Penuh Sesak

Rumah sakit di Beijing dan Liaoning berada di ambang keruntuhan akibat lonjakan anak-anak yang sakit, klaim laporan. Dengan melonjaknya wabah, penutupan sekolah juga menjadi kemungkinan.

Baca Juga: 9 Warung Bakso Favorit Warga Tuban Jawa Timur yang Paling Rekomendasi, Rasanya Super Nikmat

Pada hari Kamis, AFP melaporkan suasana ramai di Rumah Sakit Anak Institut Pediatrik Beijing, di mana orangtua dan anak-anak, berpakaian musim dingin, berjalan di koridor yang ramai.

Pada hari Selasa, ProMED, sistem pemantauan penyakit masyarakat dan media yang waspada, menyoroti keberadaan kelompok pneumonia tidak terdiagnosis di kalangan anak-anak di utara China, memicu penyelidikan oleh otoritas kesehatan.

Peringatan ProMED yang dikeluarkan pada akhir Desember 2019 berfungsi sebagai sinyal peringatan dini, memberitahu komunitas medis, dunia ilmiah, dan pejabat tinggi Organisasi Kesehatan Dunia akan munculnya virus baru, kemudian diidentifikasi sebagai SARS-CoV-2 atau coronavirus.

"Dengan pecahnya pneumonia di China, rumah sakit anak di Beijing, Liaoning, dan tempat lainnya tidak mampu menangani anak-anak yang sakit, dan sekolah-sekolah serta kelas-kelas berada di ambang penangguhan. Orang Tua bertanya-tanya apakah otoritas sedang menyembunyikan epidemi," kata ProMED dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: WHO Soal Wabah Pneumonia di China: Tidak Mendeteksi Adanya Penyakit Baru atau yang Tak Biasa

"Situasinya di Provinsi Liaoning juga serius. Lobinya Rumah Sakit Anak Dalian penuh dengan anak-anak yang sakit sedang menerima infus. Juga ada antrian pasien di rumah sakit pengobatan tradisional China dan rumah sakit sentral," pernyataan tersebut menyebutkan.

Apa yang Dikatakan WHO?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta China untuk memberikan data lebih rinci, sambil juga mengeluarkan peringatan kesehatan masyarakat yang mendorong individu untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko paparan mereka.

"Minggu lalu, WHO telah mengajukan permintaan resmi kepada China untuk informasi rinci mengenai peningkatan penyakit pernapasan dan laporan kelompok pneumonia pada anak-anak," kata badan kesehatan PBB itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Selama pandemi Covid, WHO secara berulang kali menyatakan kekhawatiran tentang kurangnya keterbukaan dan kerjasama yang ditunjukkan oleh otoritas China dalam penanganan pandemi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x