Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza Diperpanjang Selama Dua Hari, 11 Sandera Lainnya Dibebaskan

- 28 November 2023, 07:02 WIB
Warga Palestina berjalan melewati rumah-rumah yang rusak akibat serangan Israel selama konflik, di tengah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 25 November 2023.
Warga Palestina berjalan melewati rumah-rumah yang rusak akibat serangan Israel selama konflik, di tengah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 25 November 2023. /Reuters/Abed Sabah/

PR DEPOK - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza yang hampir berakhir diperpanjang selama dua hari, kata mediator Qatar pada hari Senin, meningkatkan kemungkinan kelompok Palestina itu akan membebaskan sandera di luar 69 yang telah dibebaskan sejak Jumat.

Gencatan senjata akan memperpanjang jeda dalam perang tujuh minggu antara Israel dan kelompok Palestina Islamis, yang memicu konflik terbaru dengan insiden pada 7 Oktober di selatan Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

Setiap hari sejak gencatan senjata empat hari dimulai pada Jumat, Hamas telah membebaskan sebagian sandera sementara Israel membebaskan sebagian warga Palestina yang ditahan.

Sebelumnya, Israel mengatakan akan memperpanjang gencatan senjata satu hari setiap 10 sandera tambahan dibebaskan, memberikan sedikit kesempatan bagi warga Palestina di jalur pantai yang berperang untuk beristirahat, yang telah menewaskan ribuan orang dan merusak parah wilayah tersebut.

Baca Juga: Krisis Lingkungan: Limbah Industri di Kawasan Radar Auri Cimanggis Membuat Kali Berbusa

"Kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza," kata juru bicara kementerian luar negeri Qatar dalam posting di platform media sosial X dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Hamas juga mengatakan telah setuju untuk perpanjangan dua hari. Tidak ada komentar langsung dari Israel, tetapi pejabat Gedung Putih mengkonfirmasi kesepakatan tersebut.

Presiden AS Joe Biden berterima kasih kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta Qatar dan Mesir - yang memfasilitasi pembicaraan tidak langsung antara kedua belah pihak - atas perjanjian yang akan membebaskan lebih banyak sandera dan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

Pada hari Senin, militer Israel mengatakan 11 sandera Israel - yang terbaru dibebaskan berdasarkan ketentuan gencatan senjata asli yang seharusnya berakhir pada hari Senin - telah tiba di Israel.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah