Kemarahan Warga Gaza atas Kenaikan Bahan Pokok: Kami Disini Bukan untuk Mengemis

- 2 Desember 2023, 07:30 WIB
Warga Gaza pada Masa Gencatan Senjata Hamas Israel
Warga Gaza pada Masa Gencatan Senjata Hamas Israel /Reuters/ Fadi Shana/

PR DEPOK - Ketika suara perang Israel vs Hamas sudah mulai mereda karena adanya gencatan senjata yang dilakukan 6 hari yang lalu, pasar-pasar di jalur Gaza mulai dibanjiri lagi oleh pembeli yang mulai putus asa karena kenaikan bahan pokok dan kebutuhan lainnya yang meningkat tajam.

Persediaan makanan dan pakaian musim dingin jelang memasuki awal Desember 2023 ini memaksakan para warga Gaza untuk tetap bertahan hidup ditengah kondisi daerah yang rawan bom oleh penjajah Israel.

Harga produk-produk meroket tajam terutama bahan makanan pokok, kenaikan ini memicu kemarahan para warga Gaza dan kebencian dari kalangan pembeli karena menyalahkan pemilik toko, pemilik kios atas tingginya harga.

Baca Juga: 6 Tempat Makan Favorit di Malang, Menu Banyak Harga Bersahabat, Ini Alamat dan Waktu Bukanya

Imm Abdullah salah satu pengungsi dari rumahnya di wilayah Nassr Kota Gaza bersama anaknya yang berusia 12 tahun serta cucunya mengungkapkan bahwa kondisi di sekolah sudah memprihatinkan, tidak ada air dan hampir tidak ada perbekalan.

"Ketika Israel melemparkan selebaran pada kami, saya dan keluarga mulai pergi bersama dengan hanya mengenakan kain mukena untuk menutupi tubuh, di sekolah kami hampir sulit mendapatkan bantuan makanan, suatu hari kami mendapat sekaleng tuna, tapi bagaimana saya bisa menghidupi keluarga hanya dengan hal itu?" tutur Abdullah.

Abdullah datang ke pasar kota untuk mencoba membeli makanan dan pakaian hangat untuk dirinya dan cucunya karena cuaca sudah mulai dingin.

Baca Juga: Cristopher Ungkap Kondisi Terakhir Kiki Fatmala Sebelum Meninggal, Sebut Sempat Koma

Namun setelah mengunjungi berbagai warung dari sembako hingga baju kekesalannya mulai menguap.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah