Gaza Kembali Dilanda Pertempuran Berat, Israel Lanjutkan Serangan setelah Gencatan Senjata

- 1 Desember 2023, 14:53 WIB
Israel kembali melanjutkan serangan di Gaza, Palestina usai berakhirnya gencatan senjata.
Israel kembali melanjutkan serangan di Gaza, Palestina usai berakhirnya gencatan senjata. /Reuters/ Amir Cohen/Reuters/Amir Cohen

PR DEPOK - Dikabarkan bahwa saat ini perang kembali memanas di Gaza, setelah Israel melanjutkan operasi militer melawan Hamas dan akhirnya Israel menuduh kelompok militan Palestina ini melanggar gencatan senjata sementara dengan menembak ke wilayah Israel.

 

Gencatan senjata selama tujuh hari ini, yang dimulai pada 24 November 2023 dan diperpanjang dua kali, memungkinkan pertukaran puluhan sandera yang ditahan di Gaza dengan ratusan tahanan Palestina dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah pesisir yang hancur tersebut.

Pada saat satu jam sebelum gencatan senjata berakhir pada pukul 7 pagi, Israel mengatakan berhasil mengintersep roket yang ditembakkan dari Gaza. Tidak ada komentar langsung dari Hamas atau klaim tanggung jawab atas peluncuran tersebut.

Menurut laporan media Palestina, Israel melancarkan serangan udara dan artileri di berbagai wilayah setelah berakhirnya gencatan senjata, termasuk di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir. Di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, saksi mencatat adanya tembakan berat dan melihat asap membumbung di bagian timur kota. Warga pun berusaha mencari perlindungan dengan berlarian menuju area perkemahan di barat Khan Younis.

Baca Juga: Benarkah PKH Desember 2023 Cair Hari Ini? Simak Info Pencairan dan Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Dilaporkan ada lagi sejumlah orang tewas dan terluka akibat serangan dan tembakan Israel dan Militer Israel mengkonfirmasi pesawat tempurnya menyerang target Hamas di Gaza.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan dengan kelanjutan pertempuran, Israel berkomitmen untuk mencapai tujuan dalam perang ini. Negara tersebut bersumpah untuk menghancurkan Hamas, yang memerintah Gaza, sebagai respons terhadap aksi militan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menculik 240 sandera, sesuai klaim Israel.

Halaman:

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x