Kecewa dengan Presiden yang Teguh Mendukung Israel, Muslim Amerika Berjanji Tak Lagi Pilih Joe Biden

- 4 Desember 2023, 07:14 WIB
Muslim Amerika berjanji untuk tak lagi memilih Joe Biden dalam Pilpres 2024, kecewa karena Presiden mendukung Israel.
Muslim Amerika berjanji untuk tak lagi memilih Joe Biden dalam Pilpres 2024, kecewa karena Presiden mendukung Israel. /JONATHAN ERNST/REUTERS

PR DEPOK – Para pemimpin Muslim Amerika di beberapa negara bagian berjanji untuk menggalang komunitas mereka menentang upaya Presiden Joe Biden untuk terpilih kembali.

Kekecewaan Muslim Amerika tersebut disebabkan oleh dukungan teguh Joe Biden terhadap Israel dalam perang di Gaza.

Kampanye #AbandonBiden, atau #TinggalkanBiden, dimulai ketika warga Muslim Amerika di Minnesota menuntut Biden menyerukan gencatan senjata pada tanggal 31 Oktober, dan telah menyebar ke Michigan, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania, dan Florida.

“Konferensi #AbandonBiden 2024 ini diadakan dengan latar belakang pemilihan presiden tahun 2024 mendatang dan keputusan untuk menarik dukungan kepada Presiden Biden karena keengganannya menyerukan gencatan senjata dan melindungi orang-orang tak berdosa di Palestina dan Israel,” kata kelompok tersebut, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Berita Gembira! Ini 5 Bansos yang Akan Cair di Bulan Desember 2023

Penentangan komunitas Muslm Amerika yang cukup besar dapat menyulitkan prospek kemenangan Electoral College Joe Biden pada pemilu mendatang.

Pasalnya, Presiden dan wakil presiden AS dipilih oleh sekelompok “elektor” yang sebagian besar dipilih oleh partai politik di negara bagian tersebut.

“Kami punya banyak pilihan,” ujar Jaylani Hussein, direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Minnesota, pada konferensi pers di Dearborn, Michigan, ketika ditanya tentang alternatif Biden.

Politik AS didominasi oleh dua partai, yakni Demokrat dan Republik, namun kandidat independen juga dapat mencalonkan diri sebagai presiden.

Baca Juga: 6 Bakmi Paling Nikmat di Boyolali yang Tempatnya Terkenal, Berikut Alamat Lengkapnya

Dua kandidat independent tersebut termasuk mantan profesor Harvard dan filsuf kulit hitam terkemuka Cornel West. Ia menyerukan gencatan senjata di Gaza dan mengutuk pendudukan Israel di Palestina. Selain itu ada pula Jill Stein, yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Dia adalah kandidat pada tahun 2016 dan juga 2012.

Namun, sumbangan ke dalam sistem politik Amerika menandakan bahwa kandidat independen dengan dana lebih kecil memiliki peluang sukses pemilu yang lebih kecil dibandingkan dengan kandidat dari dua partai besar.

Tidak Mendukung Trump

Muslim Amerika mengatakan mereka tidak berpikir bahwa mantan Presiden Donald Trump akan memperlakukan komunitas mereka dengan lebih baik jika terpilih kembali.

Baca Juga: 5 Fakta Asal Muasal Bantargebang, Jadi Salah Satu Pusat Penyebaran Islam

Akan tetapi, Muslim Amerika menganggap bahwa penolakan suara Biden sebagai satu-satunya cara mereka untuk menentang kebijakan AS.

Setidaknya 15.207 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober. Di Israel, jumlah korban tewas resmi mencapai sekitar 1.200 orang.

Menurut data terbaru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Palestina, hingga tanggal 23 November, serangan Israel telah merusak lebih dari separuh rumah di Gaza.

Pada hari Jumat, Israel kembali melakukan pemboman terhadap Gaza setelah gencatan senjata selama tujuh hari, menargetkan kamp-kamp pengungsi dan menyebabkan rumah sakit yang tersisa kewalahan. Setidaknya 700 orang tewas dalam pemboman Israel yang tiada henti dalam 24 jam terakhir.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah