Komunitas Muslim Amerika Kampanyekan Hastag AbandonBiden, Sebut Banyak Alternatif Calon Presiden

- 4 Desember 2023, 15:09 WIB
Pemimpin komunitas Muslim di Amerika Serikat menyeru kampanye hashtag AbandonBiden yang menentang upaya pemilihan kembali Presiden Joe Biden.
Pemimpin komunitas Muslim di Amerika Serikat menyeru kampanye hashtag AbandonBiden yang menentang upaya pemilihan kembali Presiden Joe Biden. /Instagram @joebiden

PR DEPOK - Para pemimpin komunitas Muslim di beberapa negara bagian Amerika Serikat pada hari Sabtu, 2 Desember 2023 menyeru kampanye untuk menggalang dukungan komunitas mereka menentang upaya pemilihan kembali Presiden Amerika Serikat saat ini, Joe Biden. Hal ini karena dukungan Joe Biden yang teguh mendukung Israel terkait situasi di Gaza.

 

Kampanye #AbandonBiden dimulai ketika Muslim Amerika di Minnesota menuntut agar Biden mengeluarkan seruan gencatan senjata pada tanggal 31 Oktober. Kampanye ini telah menyebar ke Michigan, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania, dan Florida.

Dikutip dari Al Jazeera, sekelompok anggota komunitas Muslim di Amerika menyatakan kampanye #AbandonBiden 2024 ini diselenggarakan menjelang pemilihan presiden 2024. Keputusan untuk menarik dukungan terhadap Presiden Biden karena ketidaksetujuannya untuk menyerukan gencatan senjata demi melindungi warga sipil yang tak bersalah.

Ancaman Suara Untuk Joe Biden

Baca Juga: Segera Tayang! Weak Hero Class 2 Dikonfirmasi Kembali Dibintangi Park Ji Hoon, Ryeon, dan Lee Jun Young

Perlawanan dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang signifikan dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan mendatang. Presiden AS dan wakil presiden dipilih oleh sekelompok "elektor" yang dalam kebanyakan kasus dipilih oleh partai politik di negara bagian tersebut.

Selain itu, dalam konferensi pers di Dearborn, Michigan, alternatif-alternatif terkait Biden, Jaylani Hussein selaku direktur cabang Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Minnesota mengemukakan bahwa politik di Amerika Serikat didominasi oleh dua partai: Demokrat dan Republik, tetapi kandidat independen juga dapat mencalonkan diri untuk jabatan presiden.

"Kita tidak hanya memiliki dua opsi. Kita memiliki banyak opsi," ujarnya.

Halaman:

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x