Penyelidik juga menanyai ayah penyerang, menurut media Rusia. Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan pihaknya sedang menyelidiki motif penembakan tersebut.
Penembakan di sekolah dan universitas relatif jarang terjadi dan baru terjadi di Rusia, dan negara tersebut menerapkan pembatasan ketat terhadap kepemilikan senjata api oleh warga sipil.
Namun, masyarakat dapat membeli beberapa kategori senjata untuk berburu, membela diri, atau olahraga, setelah calon pemiliknya lulus tes dan memenuhi persyaratan lainnya.
Baca Juga: Alhamdulillah PIP 2023 Cair! Berikut Cara Cek Penerima dan Dapatkan Bantuan Hingga Rp1 Juta
Dalam penembakan sekolah paling mematikan di Rusia, seorang mahasiswa berusia 18 tahun menewaskan 20 orang, termasuk dirinya sendiri, dan melukai 67 orang di kota Kerch di Krimea yang dianeksasi pada tahun 2018.
Penembakan sekolah pertama di Rusia terjadi pada tahun 2014.***