Warga Palestina Mulai Membangun Tenda di Jalan, Akibat Tidak Dapat Tempat di Pengungsian

- 10 Desember 2023, 09:59 WIB
Tidak dapat tempat pengungsian, warga Palestina yang putus asa mulai membangun tenda di jalanan.
Tidak dapat tempat pengungsian, warga Palestina yang putus asa mulai membangun tenda di jalanan. /REUTERS/Saleh Salem

PR DEPOK – Warga Palestina yang putus asa telah meninggalkan rumahnya yang berada di Gaza bagian utara akibat serangan Israel yang terus meluas. Kini beberapa tempat pengungsian yang berada di Gaza selatan telah penuh dan melampaui batas.

 

Konflik antara Hamas dan Israel kini sudah mau memasuki bulan ketiga. Beberapa warga Palestina yang di perbatasan Rafah yang tidak kebagian tempat di pengungsian terpaksa mendirikan tenda di jalan karena sudah tidak kebagian tempat.

Puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi dari Gaza utara akibat pertempuran antara Hamas dan Israel kini telah memadati kota perbatasan Rafah yang berada di bagian paling selatan Gaza. Muwasi yang berada di wilayah dekat garis pantai telah dinyatakan oleh Israel sebagai zona aman.

Dengan penuhnya tempat pengungsian di wilayah Gaza selatan, banyak beberapa orang yang tidak kebagian tempat mulai mendirikan tenda di jalanan yang menuju Rafah hingga ke Muwasi dan tinggal di tempat pengungsian sementara ini tidak sehat dan tidak memiliki makanan yang cukup.

Baca Juga: Kuota Timses yang Hadir di Debat Capres dan Cawapres 2024 Ditambahkan, Ini Jadwalnya

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan kemampuannya untuk memasok kebutuhan dasar ke Gaza berada di kondisi darurat. Makanan yang diberikan kepada warga Palestina di Gaza tidak mencukupi, padahal masih banyak orang yang masih kelaparan.

Bukan hanya masalah makanan yang ada di Gaza, terdapat kekurangan bahan bakar untuk kebutuhan listrik. Israel juga telah menyatakan bahwa wilayah al-Mawasi yang berada dekat dengan pantai mediterania sebagai zona aman.

Namun, PBB dan badan dan organisasi bantuan menyebutkan bahwa menyatakan hal tersebut merupakan solusi yang direncanakan dengan tidak baik. Pasukan Israel kini sudah memakan korban sebanyak 17.700 orang di Gaza.

Dari total tersebut sebanyak 70 persen korban adalah perempuan dan anak-anak. Lalu dalam dua bulan terakhir, sebanyak 48.780 orang terluka. Data tersebut berdasarkan Kementerian Kesehatan Gaza.

Baca Juga: 5 Pantai Indah yang Membuat Anda Senang di Kota Jayapura, Ini Alamatnya

Sebaliknya, menurut Israel Pejuang Hamas telah memakan korban sebanyak 1.200 orang dan kebanyakan adalah warga sipil. Angka tersebut berdasarkan serangan pertama kali pada tanggal 7 Oktober 2023.

Selain itu, Pejuang Hamas juga telang menculik warga Israel sebanyak 240 orang, 130 diantaranya masih berada di Gaza. Kebanyakan warga Israel yang ditahan adalah tentara dan laki-laki. Pada gencatan senjata selama 7 hari, sebanyak 100 orang telah dibebaskan.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah