Angka Kematian Covid Kembali Melonjak, Krematorium di China Dilaporkan Bekerja 24 Jam

- 25 Desember 2023, 21:18 WIB
Ilustrasi rumah sakit - Angka kematian di China dilaporkan melonjak saat ini dan itu menyebabkan krematorium bekerja 24 jam.
Ilustrasi rumah sakit - Angka kematian di China dilaporkan melonjak saat ini dan itu menyebabkan krematorium bekerja 24 jam. /Pixabay/

PR DEPOK – Krematorium di China dilaporkan bekerja 24 jam sehari untuk mengimbangi melonjaknya angka kematian akibat virus Corona varian baru.

Jenis Covid JN.1 telah melanda dunia selama sebulan terakhir, menjadi jenis yang dominan di banyak negara, salah satunya China.

Dalam laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), para pejabat juga telah mengklasifikasikan ulang jenis virus tersebut sebagai varian tersendiri, dan bukan sebagai varian yang terkait dengan varian lain.

“Dalam beberapa minggu terakhir, JN.1 terus dilaporkan di banyak negara, dan prevalensinya meningkat pesat secara global dan kini mewakili sebagian besar garis keturunan BA.2.86 yang dilaporkan ke GISAID,” kata laporan tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu Payback oleh IVE dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

“Karena penyebarannya yang meningkat pesat, WHO mengklasifikasikan JN.1 sebagai varian of interest (VOI) yang terpisah dari garis keturunan induk BA.2.86,” lanjutnya.

Kini, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Star, penduduk setempat di Henan, China, menceritakan betapa buruknya situasi yang ada, salah satunya mengklaim bahwa krematorium yang dikelola pemerintah terus menyala tanpa henti.

“Ada delapan krematorium di rumah duka, semuanya mengkremasi jenazah 24 jam sehari, dan ini cukup menakutkan,” kata penduduk lokal, yang hanya menyebutkan namanya sebagai Zhou.

Baca Juga: 5 Warung Bakso Rating Tinggi dan Terenak di Purwokerto, Yuk Coba Cicipi?

“Kamar jenazah rumah duka yang dikelola pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam tiga tahun terakhir, banyak rumah duka swasta telah dibuka, dan bisnis berkembang pesat. Jumlah pemakaman lokal meningkat tajam. Kini, krematorium beroperasi setiap hari, dan jenazah yang menunggu untuk dibakar dimasukkan ke dalam freezer. Butuh waktu lama untuk mengantri kremasi,” jelasnya.

Kekacauan juga dilaporkan terjadi di India, dan Rajeev Jayadevan, salah satu ketua gugus tugas Covid di Asosiasi Medis Nasional India, berusaha mengecilkan situasi tersebut.

“Beberapa kematian telah dilaporkan seperti yang diperkirakan, namun sebagian besar kasus tidak memerlukan rawat inap. Penyakit parah hanya terjadi pada orang lanjut usia dan mereka yang memiliki penyakit penyerta,” ujarnya.

Baca Juga: BPNT Desember 2023 Cair Rp600.000 di Kantor Pos, Berikut Ciri Anda Terdaftar sebagai KPM

Namun, menurut Rajendram Rajnarayanan, PhD, asisten dekan penelitian dan profesor di Institut Teknologi New York di Universitas Negeri Arkansas, virus mungkin telah menyebar ke setiap negara yang melacak Covid.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x